icon fullscreen
Budi Daya Sagu Meranti
Warga desa mengikuti lomba memasak dengan bahan baku sagu. Pembudidayaan sagu di desa ini mulai dilakukan secara massal pada pertengahan tahun 1970-an.
Budi Daya Sagu Meranti
Tepung sagu basah hasil produksi kilang tradisional milik masyarakat ditunjukkan warga. Sagu basah ini dijual ke sebuah pengolahan sagu di Malaysia dengan harga Rp3000 per kilogram.
Budi Daya Sagu Meranti
Proses pengolahan di salah satu kilang sagu tradisional milik warga. Satu kilang sanggup memproduksi tepung sagu basah sebanyak 1 ton atau mengolah sekitar 100 tual (potongan batang pohon) sagu.
Budi Daya Sagu Meranti
Deretan tual sagu. Selain menghasilkan sagu, manfaat lain dari pohon sagu adalah limbah yang dapat dijadikan pakan ternak, kulit batang sebagai kayu bakar, dan daun sebagai atap rumah.
Budi Daya Sagu Meranti
Warga desa memotong batang pohon sagu setelah ditebang di perkebunan. Warga bisa memanen pohon sagu saat pohon tersebut sekitar 2 hingga 3 tahun untuk mendapatkan kualitas sagu yang baik
Budi Daya Sagu Meranti
Desa Sungaitohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti, Riau. Desa ini dihuni oleh sekitar 300 kepala keluarga dan 80 persen diantaranya bermata pencaharian sebagai petani sagu secara turun temurun.
icon right
icon left
Budi Daya Sagu Meranti
Budi Daya Sagu Meranti
Budi Daya Sagu Meranti
Budi Daya Sagu Meranti
Budi Daya Sagu Meranti
Budi Daya Sagu Meranti
icon right
icon left

Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?

Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com

Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved.
gallery/ rendering in 1.4593 seconds (1#140)