26 Desember 2014 menjadi salah satu hari penting bagi Indonesia terutama masyarakat Aceh. Di hari tersebut, genap sepuluh tahun berlalu sejak bencana tsunami menyapu hampir sebagian besar kawasan pesisir Serambi Mekkah. Ratusan ribu jiwa manusia melayang sekejap akibat disapu gelombang dahsyat itu.
Salah satu korban yang selamat adalah Zainul, warga Gampong Punge Blang Cut, Banda Aceh. Pria tua itu menceritakan ribuan warga Banda Aceh berhamburan keluar rumah setelah terjadi gempa dengan kekuatan 9,3 skala richter (SR) kemudian menyusul gelombang tsunami dari laut menuju daratan. “Banyak orang kehilangan anggota keluarganya, tidak ada satupun bangunan yang bertahan selain Masjid Baiturrahhman. Tak ada makanan dan tempat tinggal. Semua habis luluh lantak,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Saat ini, Banda Aceh telah banyak berbenah. Peninggalan-peninggalan pasca Tsunami seperti Masjid Baiturrahhman, Museum Tsunami Aceh, Kapal PLTD Apung I, kuburan massal korban Tsunami, dan banyak situs kecil dipoles apik menjadi lokasi wisata. Setiap tahunnya, tanggal 26 Desember diadakan kegiatan untuk memperingati bencana tersebut di Ibu Kota Nanggroe Aceh Darussalam ini.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com