Pendiri Artha Graha Tomy Winata (kiri) didampingi perwakilan Artha Graha Network (AGN) Panji Winata (kanan) berjabat tangan dengan CEO China Steel Corporation (CSC) Group Jo-Chi Tsou seusai penandatangan kerjasama di Jakarta, Selasa (1/9/2015). AGN melalui PT Artha Metal Sinergi (AMS) bertekad memperkuat industri baja nasional dan memperluas penyerapan tenaga kerja dengan membangun pabrik baja pertamanya di Indonesia. "Perusahaan kami berencana untuk jadi major player di Indonesia untuk bangun pabrik baja yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Pangsa pasarnya untuk domestik. Ini untuk NKRI,” kata CEO AMS Felix Effendi di Jakarta, Selasa, seusai penandatanganan.
Kerjasama AMS dengan CSC Group, perusahaan manufaktur baja terkemuka di dunia dengan pabrik baja terintegrasi yang berbasis di Taiwan dilakukan untuk pengembangan industri baja dan proyek lainnya di Tanah Air. Kebutuhan baja yang sangat besar di Indonesia menjadi alasan kuat bagi AMS untuk membangun pabrik. Terlebih saat ini pemerintah tengah menggenjot proyek pembangunan infrastruktur sehingga membutuhkan pasokan baja dalam jumlah besar. Kebutuhan baja domestik menurut catatan Kementerian Perindustrian meningkat tajam dari 7,4juta ton pada 2009 menjadi 12,7 juta ton pada 2014 dan terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional. Sedangkan selama ini kebutuhan baja nasional masih bergantung pada baja impor. “Jadi kita bangun pabrik baja di Indonesia untuk kebutuhan di Indonesia," pungkas Felix.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com