Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas bersama ahli forensik dr Gatot Suharto dan tim menemui komisioner Komnas HAM untuk membahas hasil autopsi terhadap jenazah Siyono yang meninggal usai ditangkap oleh Densus 88 beberapa waktu lalu. PP Muhammadiyah menilai, ada beberapa kejanggalan yang ditemukan dalam pelaksanakaan autopsi pada jenazah Siyono yang dilakukan tim forensik Muhammadiyah, yaitu tidak benar adanya indikasi pendarahan hebat di kepala Siyono yang menyebabkan kematian. Penyebab kematian Siyono karena ada tulang yang patah, sehingga menusuk ke jantung serta tidak ada indikasi perlawanan dari Siyono kepada anggota Densus 88. Dalam kesempatan tersebut Busyro bersama tim juga menunjukkan uang senilai RP100 juta yang berasal dari pihak kepolisian yang diberikan kepada istri Siyono, Suratmi.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com