Ada yang berbeda dari SEBA BADUY tahun ini. Tak seperti biasanya warga Baduy dalam yang mengikuti acara tahunan panen raya suku yang mendiami wilayah gunung Kendheng ini lebih sedikit, hanya diikuti oleh 16 orang utusan para Jaro Tangtu (Pimpinan Kampung Adat) Cikeusik, Cibeo & Cikartawana dari jumlah seluruhnya 1300 peserta dari warga Baduy Luar.
Kenapa demikian? Karena Seba tahun ini disebut Seba Leutik atau Seba Kecil. Seba yang memiliki arti mengunjungi sudah dilakukan sejak turun temurun oleh para tetua adat (kakolot) setiap usai panen untuk memberikan hadiah sebagai ungkapan syukur dan menghormati Bapak Gede (Gubernur Banten) yang sebelumnya ke para Sultan Banten .
Jum’at (13/05/2016) sekitar pukul 05.00 pagi dini hari, 16 utusan Jaro Tangtu memulai perjalanan dari rumah Jaro Kanekes di Kaduketug, Leuwidamar. Dengan kaki telanjang warga baduy dalam ini jalan berjajar dipimpin Ayah Mursid, mereka menapaki jalan beraspal menuju Serang, Banten. Sementara warga baduy luar memulai perjalanan dengan kendaraan roda empat.
Sebelum sampai di kota Serang, seluruh warga baduy terlebih dahulu melakukan seba dengan ibu gede (Bupati) Lebak di pendopo Rangkas Bitung dan keesokan harinya melanjutkan perjalanan menuju Serang untuk Seba dengan bapak gede. Adapun hasil bumi yang diserahkan adalah beras, gula merah, laksa, pisang, talas, dan kacang-kacangan.
Keseokan harinya, Sabtu siang sekitar pukul 14.00 ribuan warga baduy mulai menyemut memadati jalan raya serang melakukan napaktilas dari gelanggang olah raga Maulana Yusuf menuju pendopo gubernur lama yang disambut meriah warga di sepanjang jalan.
Dengan pakaian tradisional mereka seperti kain aros, ikat kepala, baju kampret, baju jamang sangsang dan tas koja ribuan warga baduy luar dan baduy dalam berjalan bersama tanpa alas kaki. Ritual ini hanya diikuti kaum laki-laki dari baduy dalam dan baduy luar saja, sementara para kaum perempuan tetap berada dirumah mengurus anak, menenun atau ke ladang.
Lalu kapan dilakukan Seba Gede? Tahun depan. Karena seba gede dan seba leutik dilakukan selang satu tahun.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com