Direktur Utama PT Masmindo Dwi Area (Proyek Tambang Emas Awak Mas) Boyke Abidin (kedua kanan) bersama dengan GM Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat PT PLN Bob Saril (tengah) disaksikan Chairman Nusantara Resources Limited Martin Pyle (kiri), Managing Director Nusantara Resources Mike Spreadbrough (kedua kiri) dan Direktur Bisnis Regional Sulawesi PT PLN Syamsul Huda (kanan), menandatangani Nota Kesepakatan (MoU) di kantor PLN, Jakarta, Selasa (15/8/2017). MoU ini sebagai tahap awal Masmindo memasuki masa konstruksi tambang emas di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. PT PLN menyatakan kesiapannya untuk memasok kebutuhan energi listrik ke lokasi tambang emas Masmindo dengan kualitas premium sebesar 30 MW pada 2019. Dengan telah disetujuinya dokumen AMDAL dan telah diterbitkannya Izin Lingkungan pada awal 2017, maka tahapan Kontrak Karya Masmindo yang seluas 14.390 Ha telah ditingkatkan ke tahap konstruksi. Hal ini memungkinkan untuk dilanjutkannya pekerjaan konstruksi selama tiga (3) tahun untuk kemudian diharapkan dapat berproduksi selama periode 30 tahun. Ditemukan pada tahun 1998, proyek tambang emas Awak Mas telah memiliki sekitar 124 km pengeboran dengan lebih dari 1.000 lubang bor dan saat ini telah memiliki Sumber Daya yang siap di tambang. PT Masmindo Dwi Area (Proyek Tambang Emas Awak Mas) adalah perusahaan tambang emas PMA pemegang Kontrak Karya Generasi Ke-VII dengan Pemerintah Republik Indonesia. Masmindo merupakan anak perusahaan Nusantara Resources Limited yang memiliki 100% saham Proyek Awak Mas dan telah tercatat pada Australian Stock Exchange (ASX).
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com