Kedahsyatan gempa 9,3 skala richter yang disusul dengan gelombang tsunami yang menyapu Aceh pada 26 Desember 2004 tidak bisa terlupakan. Ratusan ribu orang meninggal tersapu tsunami yang menjadi tragedi kemanusiaan terhebat di dunia. Kini, menjelang 13 tahun peringatan Tsunami Aceh yang dahyat itu, sisa-sisa kedahsyatan tsunami 2004 menjadi situs bersejarah yang akan selalu dikenang rakyat Aceh. Helikopter milik kepolisian yang hancur tersapu gelombang tsunami, nama-nama korban meninggal, dan foto serta film dokumenter peristiwa mahadahsyat itu tersimpan di Museum Tsunami Aceh. Museum Tsunami Aceh akan menjadi pengingat bagi generasi muda Nanggroe Aceh Darussalam bahwa Bumi Serambi Mekkah, tanah kelahiran mereka luluh lantak oleh guncangan gempa dan sapuan tsunami. Kapal di atas rumah di Gampong Lampulo turut menjadi saksi bisu keganasan tsunami. Kapal dengan tonase 20 ton itu terseret gelombang tsunami hingga mendarat di rumah milik keluarga Misbah dan Abassiah. Kapal dengan panjang 25 meter dengan lebar 5,5 meter itu masih kokoh terpaku di atas rumah yang kini menjadi situs bersejarah Aceh. Berkat kapal ini, 59 orang selamat dari terjangan tsunami. Kini, kapal itu menjadi saksi kedahsyatan tsunami sekaligus menjadi pengingat atas kebesaran Allah.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com