Amygdala, nama ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi para penggemar barang kerajinan, terutama kerajinan berbahan dasar bambu. Produk kerajinan bambu yang berasal dari sebuah workshop yang berada di Kampung Ciloa, Desa Mekarsari, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat ini, bahkan sudah mampu menembus pasar internasional. Berbagai barang kerajinan diproduksi di ruang kerja yang luasnya kurang lebih 100 meter persegi ini. Mulai dari kursi bambu unik, lampu hias, loundry basket yang menyerupai kandang burung, gelas bambu lengkap dengan tatakannya serta kerajinan lainnya. Berdiri sejak tahun 2014, dengan modal awal hanya Rp1 juta untuk pembuatan prototype, sang pendiri yaitu Harry Mawardi terus berupaya membuat desain-desain unik. Berbagai pameran kerajinan ia ikuti, mulai dari pameran lokal hingga international expo. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan produk kerajinan Amygdala ke masyarakat luas. Hasilnya, saat ini workshop yang berada di pedalaman sebuah kampung di kawasan Selaawi, Garut ini telah menerima banyak pesanan, mulai dari perorangan hingga perusahaan. Jumlahnya pun tidak sedikit, sehingga harus melibatkan banyak perajin, yang kebanyakan di ambil dari masyarakat setempat. Omset Amygdala saat ini telah mencapai Rp200 juta pertahun. Tentunya angka ini tidak diraih dengan mudah. Kreativitas dan kualitas menjadi kunci utama dalam mengerjakan setiap produk kerajinan. Tak heran, jika produk kerajinan Amygdala telah berhasil menembus pasar Asia, Eropa dan Australia. Berkat kesuksesannya ini, sang owner Harry Mawardi pun meraih penghargaan Wirausaha Muda Mandiri untuk kategori Wirausaha Kreatif dan Best of The Best dari Bank Mandiri.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com