Taruni AAL tingkat III angkatan 64 mengikuti prosesi mandi katulistiwa di geladak KRI Bima Suci ketika melintasi garis katulistiwa di Perairan Indonesia, Senin (6/11). Mandi katulistiwa merupakan tradisi pelaut dunia ketika melewati garis katulistiwa dan wajib diikuti seluruh awak kapal yang belum melakukan tradisi itu. ANTARA/Zabur Karuru

Taruna AAL tingkat III angkatan 64 beserta prajurit KRI Bima Suci mengikuti prosesi mandi katulistiwa di geladak KRI Bima Suci ketika melintasi garis katulistiwa di Perairan Indonesia, Senin (6/11). Mandi katulistiwa merupakan tradisi pelaut dunia ketika melewati garis katulistiwa dan wajib diikuti seluruh awak kapal yang belum melakukan tradisi itu. ANTARA/Zabur Karuru

Taruna AAL tingkat III angkatan 64 beserta prajurit KRI Bima Suci mengikuti prosesi mandi katulistiwa di geladak KRI Bima Suci ketika melintasi garis katulistiwa di Perairan Indonesia, Senin (6/11). Mandi katulistiwa merupakan tradisi pelaut dunia ketika melewati garis katulistiwa dan wajib diikuti seluruh awak kapal yang belum melakukan tradisi itu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Widiyatmoko Baruno Aji (kanan) menyirami Taruna AAL tingkat III angkatan 64 saat prosesi mandi katulistiwa di geladak KRI Bima Suci ketika melintasi garis katulistiwa di Perairan Indonesia, Senin (6/11). Mandi katulistiwa merupakan tradisi pelaut dunia ketika melewati garis katulistiwa dan wajib diikuti seluruh awak kapal yang belum melakukan tradisi itu. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Taruna AAL tingkat III angkatan 64 beserta prajurit KRI Bima Suci mengikuti prosesi mandi khatulistiwa di geladak KRI Bima Suci ketika melintasi garis katulistiwa di Perairan Indonesia, Senin (06/11/2017). Mandi katulistiwa merupakan tradisi pelaut dunia saat melewati garis khatulistiwa dan wajib diikuti seluruh awak kapal yang belum melakukan tradisi ini. ANTARA/Zabur Karuru