Perajin topeng tradisi muludan atau maulid, Choirul Anam, menyelesaikan pembuatan berbagai jenis topeng di kediaman, Jalan Girilaya, Surabaya, Jawa Timur , Rabu (22/11/2017). Beragam bentuk dan karakter topeng antara lain superhero, tokoh kartun hingga binatang dibuat dan sering digunakan anak-anak untuk mengikuti tradisi menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang menjadi salah satu ciri khas warga Kota Surabaya.Topeng berbahan daur ulang kertas karya Anam dipasarkan dengan harga Rp15 ribu per buah.
Anam merupakan satu-satunya perajin topeng dari ratusan perajin di kampung topeng tersebut yang masih tetap bertahan, di antara gempuran zaman untuk membuat topeng. Ia mengaku tak ingin tradisi yang melekat di Surabaya tersebut hilang begitu saja.
"Entah sampai kapan saya masih mampu bertahan menjadi pembuat topeng, saya juga nggak tahu nanti anak saya mau meneruskan apa enggak. Saya cuma berusaha agar tradisi ini tak hilang begitu saja, eman," ujarnya.
Jelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 1 Desember mendatang, Anam banjir pesanan beragam topeng. Dalam sehari ia mampu memproduksi hingga 50 topeng.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com