Matahari belum tampak sempurna saat belasan gadis belia berkumpul di rumah salah satu warga di Desa Lelea, Indramayu, Jawa Barat, akhir tahun lalu. Satu persatu antre untuk dirias wajah kemudian mengenakan busana tradisional serta hiasan rangkaian bunga di kepala. Persiapan tersebut dilakukan oleh seluruh gadis belia dan remaja laki-laki di desa tersebut sebelum diarak keliling dalam tradisi Ngarot.
Dimulai sejak abad 17 Masehi tepatnya sekitar tahun 1686, Ngarot terus digelar dan dilestarikan warga setempat. Sesuai dengan arti Ngarot menurut bahasa Sansekerta yakni bebas dari kutukan dewa, tradisi ini dilaksanakan jelang musim tanam padi sebagai wujud sukacita masyarakat atas berkah dan rezeki yang diberikan Sang Pencipta.
Puncak acara adalah saat lebih dari seratus gadis dan remaja laki-laki yang belum menikah mengikuti arak-arakan mengelilingi desa. Ratusan warga baik warga setempat ataupun dari wilayah lain pun memadati tepian jalan antusias menyaksikan tradisi tahunan ini.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com