Dahulu, berhiaskan kembang kelapa khas Betawi, delman lalu-lalang mengantarkan pengunjung rekreasi atau sekedar berputar mengelilingi kawasan Monas. Delman atau bendi tercatat mulai berada di Monas sejak 1992 pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto. Penamaan Delman berasal dari penemunya yakni Ir Charles Theodore Deeleman, seorang insinyur, ahli irigasi yang memiliki bengkel besi di pesisir Batavia.
Namun kini delman hanya digunakan sebagai angkutan lingkungan berjarak tempuh pendek, mengelilingi perkampungan atau bahkan sekedar menjadi alat transportasi hiburan bagi anak-anak saat sore menjelang malam. Kehadiran ojek sepeda motor, taksi ataupun angkutan umum bermotor lainnya membuat delman lambat laun mulai ditinggalkan.
Dalam sejarah, tercatat pada masa Pemerintah Hindia-Belanda di Indonesia, Delman digunakan sebagai angkutan antar kota, terutama sebelum kereta api dan kendaraan bermotor lainnya yang beroperasi di Indonesia. Pada 1885, Forbes pernah menyewa delman untuk perjalanan dari Bogor menuju Bandung dengan biaya enam belas gulden yang ditempuh selama tiga belas jam perjalanan.
Di era pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), delman dilarang beroperasi di sekitar Monas. Terhitung sejak 2016, Ahok melarang keberadaan delman di kawasan monas. Alasan pelarangan dilakukan akibat ditemukannya parasit atau penyakit yang mematikan yakni telur cacing stongylus pada kuda di Monas sebanyak 28 ekor dari 30 ekor kuda. Tetapi larangan itu tak diindahkan oleh para kusir. Delman pun tetap beroperasi di Monas yang hingga pada akhirnya Sang Gubernur pun melarang keras Delman beroperasi di kawasan Monas.
Tak lama lagi kusir delman akan kembali tersenyum. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mewacanakan untuk memperbolehkan delman beroperasi di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas). Sandi sendiri berjanji segera mencarikan solusi yang terbaik. Ia bahkan menyebut ingin menata wisata delman seperti di Kota New York, Amerika Serikat.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com