Trunyan, sebuah desa yang memegang teguh tradisi-tradisi kuno. Berada di daerah Kintamani, tepatnya sebelah timur bibir DanauBatur, KabupatenBangli, Bali Utara. Desa ini diketahui merupakan desa tertua di Bali. Penduduknya diyakini sebagai orang Bali asli atau Bali Aga.
Trunyan memiliki tradisi pemakaman yang unik, jenazah warga tidak dikuburkan atau dibakar sebagaimana prosesi pada umumnya. Namun hanya diletakkan begitu saja di atas tanah, tepatnya di bawah pohon taru menyan.
Desa Trunyan diperkirakan ada sejak abad X Masehi. Prasasti Trunyan berangka tahun 833 Saka, mengungkapkan izin pembangunan candi bertingkat tujuh untuk pemujaan Batara Da Tonta. Kehidupan spiritual warga Trunyan merupakan versi berbeda dari Hindu di Bali. Itu terlihat dari dewa-dewa yang tidak dipuja di tempat lain seperti Ratu Sakti Pancering Jagat. Perbedaan lain dengan kebanyakan masyarakat Hindu Bali tampak pada pemakaman yang tidak melalui ngaben atau pembakaran jenazah.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com