Lautan pasir sepanjang mata memandang seolah membuat tenggorokan kering. Meski hawa dingin menusuk hingga ke tulang belulang namun tak mengurungkan niat wisatawan maupun turis asing untuk menyambangi kawah Gunung Bromo yang berupa gundukan pasir. Apalagi ada moment istimewa Kasada yang merupakan hari raya bagi warga asli Bromo, Suku Tengger.
Menjelang perayaan Kasada yang jatuh pada 4 Agustus 2012, Bromo seolah menjadi pusat kota. Suasana pedesaan yang dingin menjadi lebih ramai dan hangat. Banyak turis mencuri start mendahului upacara kasada. Saat tengah malam 3 Agustus Suku Tengger sibuk menyiapkan sesaji yang akan dipersembahkan untuk kawah Gunung Bromo. Dengan kostum Khas sarung tenun yang setiap kali mereka pakai sebagai pengganti jaket penghalau dingin mereka mengusung semua sesaji menuju pura Luhur Poten yang berada di kaki Gunung Bromo.
Sebelum diarak dan di suguhkan pada Gunung Bromo, seluruh warga mendoakan sesaji mereka terlebih dahulu. Menjelang pagi, seluruh warga mengarak sesaji untuk dipersembahkan pada Brahma atau Bromo. Disinilah magnet yang menarik bagi semua pengunjung. Meski kawah Bromo begitu sempit semua orang rela berdesakan demi menikmati ritual Kasada yang dilakukan oleh Suku Tengger.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com