Lembata adalah sebuah pulau sekaligus kabupaten yang termasuk dalam wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Dulunya Lembata menjadi bagian dari Kabupaten Flores Timur, sebelum menjadi kabupaten otonom sejak tahun 1999. Lembata dikenal akan tradisi berburu pausnya yang terdapat di Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni. Namun ternyata tidak hanya itu, Lembata dianugerahi pemandangan eksotis sejauh mata memandang jika kita berada di Bukit Cinta Lembata (BCL) yang kini menjadi kawasan wisata andalan Kabupaten Lembata yang berada di Desa Bour, Kecamatan Nubatukan. Bukit Cinta Lembata (BCL) menjadi salah satu spot terbaik bagi wisatawan untuk menikmati keindahan saat matahari terbenam. Tahun ini merupakan tahun kedua pelaksanaan dari Festival Tiga Gunung Lembata. Digelar dari tanggal 26-31 Agustus 2019, festival ini diharapkan dapat menjadi ajang promosi Lembata sebagai destinasi wisata yang potensial. Dinamakan Festival Tiga Gunung Lembata karena Lembata memiliki tiga gunung yang memiliki keunikannya masing-masing. Yang pertama Ile Werung (Gunung Werung) yang merupakan salah satu gunung berapi dengan karakteristik kawah yang dalam dengan dinding batu terjal bekas letusan. Yang kedua ialah Ile Lewotolok (gunung Lewotolok) memiliki keunggulan karena hamparan kawah yang sangat luas serta udaranya yang sejuk serta panorama alam yang indah di kawasan itu. Gunung terakhir yaitu Ile Batutara (Gunung Batutara) yang memiliki keunikan karena gunung berapi ini meletup setiap 20 menit dengan menyemburkan asap serta bunga api sehingga akan memperlihatkan pesona keindahan gunung api. Selain disuguhkan keunikan tiga gunung tersebut, selama penyelenggaraan Festival Tiga Gunung Lembata kita dapat menjelajahi Lembata dengan segala keunikannya. Selama pelaksanaan festival, setiap sorenya para wisatawan akan disuguhkan pementasan tarian pemersatu suku dan agama atau Sole Oha sebagai tanda toleransi antar sesama masyarakat di Lembata. Tarian ini akan dibawakan bergantian dari desa-desa yang terdapat di Lembata. Wisatawan dapat ikut serta dalam tarian ini dengan mengikuti gerakan dan syair yang dibawakan bergantian oleh penari. Terletak tidak jauh dari Bukit Cinta Lembata (BCL), terdapat kawasan wisata rohani yang diberi nama Taman Doa Watomiten, Riangdua, di Desa Bour, Kecamatan Nubatukan. Di taman doa ini terdapat Patung Bunda Maria setinggi 7 meter yang menghadap laut di depan Gunung Boleng, Pulau Adonara. Di festival ini kita juga dapat menyaksikan atraksi Hadok atau tinju tradisional Tinju adat ini cukup terkenal di daratan Lembata. Di luar tanah asalnya Hadok sering disuguhkan sebagai sebuah atraksi budaya. Hadok biasanya dimainkan pada saat panen kebun sebagai ungkapan rasa syukur. Hadok memiliki aturan mainnya sendiri. Dua petarung yang bertinju hanya boleh memukul ke arah wajah musuh, dilarang saling memeluk, tidak boleh menggunakan kaki, menggigit lawan dan memukul dari atas kepala. Sasarannya hanya bagian wajah saja. Selama berlangsungnya duel, terdapat pelerai yang tugasnya memperhatikan setiap gerakan dari para petinju. Sedangkan masyarakat lainnya melantunkan syair-syair lagu penyemangat bagi para petinju. Acara yang berlangsung selama enam hari ini juga menghadirkan atraksi paramotor yang akan melayang-layang di atas Bukit Cinta Lembata (BCL). Selain itu, festival ini menghadirkan berbagai kegiatan seperti Jalan Santai Lembata Sunset Trail Family Fun Running Race, penampilan music Lembata Youth Music dan Film BCL Festival, parade komunitas motor dan sepeda, pameran produk UKM dan kuliner serta NTT Fashion Carnaval Festival Tiga Gunung Lembata. ?Di hari terakhir, tepatnya di acara puncak Festival Tiga Gunung Lembata, pengunjung disuguhi pertunjukkan tarian Beku yang dibawakan oleh 2.000 pelajar dan 1.000 penari kolosal yang memenuhi Bukit Cinta Lembata. Menceritakan keindahan panorama dan kebudayaan di Indonesia tidak akan pernah habisnya. Seperti Lembata yang selalu punya cerita.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com