icon fullscreen
Menyelami keindahan Wakatobi
Alat berat digunakan pekerja untuk meratakan aspaldalam perbaikan Jalan Waelumu, Wangi-wangi.Berbagai pengerjaan infrastruktur terus dilakukanpemerintah setempat untuk menunjang sektor pariwisata.
Menyelami keindahan Wakatobi
Pekerja mengerjakan proyek pembangunan terminal Bandara Matahora, Wangiwangi. Landasan bandara yang menjadi pintu gerbang utama Wakatobi inirencananya akan dikembangkan sehingga mampudidarati oleh pesawat yang lebih besar.
Menyelami keindahan Wakatobi
Warga menggunakan perahu di perkampungan suku Bajo, Wangi-wangi. Adat-istiadat dan kebudayaan suku ini menjadi salah satu daya tarik Wakatobi.
Menyelami keindahan Wakatobi
Pengemudi kapal kayu yang menjadi transportasi utama warga dari Pulau Wangi-wangi ke Hoga dan Kaledupa terlihat di dermaga Pulau Hoga.
Menyelami keindahan Wakatobi
Kawanan ikan berenang di atas terumbu karang perairan Pulau Hoga. Taman Nasional Laut Wakatobi memiliki 750 spesies dari 850 spesies terumbu karang dunia.
Menyelami keindahan Wakatobi
Suasana saat matahari terbenam di Desa Patuno, Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Keindahan kepulauan yang menjadi salah satu Cagar Biosfer Bumi ini, menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata favorit baru Indonesia.
Menyelami keindahan Wakatobi
Warna-warni ikan dan biota laut diantara terumbu karang, uniknya kehidupan dan budaya suku Bajo, serta suasana magis saat mentari tenggelam di ufuk barat akan menjadi kenangan tak terlupakan dari Wakatobi.Terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara, Wakatobi yang namanya diambil dari nama empat pulau terbesar kabupaten tersebut (Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko) merupakan salah satu kepulauan yang terletak dalam kawasan segitiga karang dunia. Minimal sebanyak 750 spesies karang dan 942 spesies ikan terdapat di kawasan yang telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Bumi oleh UNESCO (OrganisasiPendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB) pada bulan Mei lalu.Kawasan ini menjadi salah satu surga bagi para penggemar diving, karena terdapat puluhan spot diving yang dapat diselami. Seperti di Pulau Hoga, yang memiliki sedikitnya dua belas dive site. Pulau yang menjadi salah satu tujuan utama wisata Wakatobi ini dapat ditempuh sekitar 1,5 jam dengan speedboat dari Wangi-wangi. Atau jika ingin menghemat biaya, dapat juga menaiki kapal transportasi warga setempat yang berangkat dari dermaga Kaledupa dengan biaya Rp50 ribu, namun dengan waktu tempuh lebih lama, yaitu sekitar 2,5 jam. Terdapat 150 homestay di pulau ini dengan biaya terjangkau serta paket diving atau snorkeling bagi wisatawan.Selain ragam biota lautnya, adat istiadat dan kebudayaan warga setempat seperti kehidupan suku Bajo juga menjadi salah satu daya tarik bagi sektor pariwisata kepulauan ini. Potensi besar dari kekayaan laut di Taman Laut Nasional Wakatobi ini membuat pemerintah setempat terus menggenjot pembangunan infrastruktur untuk memajukan sektor pariwisata.Hal tersebut salah satunya bisa dilihat di Wangi-wangi yang merupakan pulau terbesar kabupaten ini. Pembuatan terminal penumpang serta pengembangan landasan Bandara Matahora terus dilakukan agar bisa didarati oleh pesawat besar. Perbaikan jalan utama menuju kota dari bandara yang merupakan gerbang utama kepulauan ini juga seakan menjadi penanda kesiapan Wakatobi menjadi destinasi wisata favorit baru di Indonesia.
icon right
icon left
Menyelami keindahan Wakatobi
Menyelami keindahan Wakatobi
Menyelami keindahan Wakatobi
Menyelami keindahan Wakatobi
Menyelami keindahan Wakatobi
Menyelami keindahan Wakatobi
Menyelami keindahan Wakatobi
icon right
icon left

Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?

Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com

Copyright © 2024 SINDOnews.com, All Rights Reserved.
gallery/ rendering in 2.3083 seconds (1#140)