Sejumlah pekerja mengumpulkan garam siap panen di tambak garam milik PT Garam di Sumenep, Pulau Madura. Rabu (5/9). PT Garam (Persero) mengklaim produksi sementara sudah mencapai 42.500 ton dari target 400.000 ton garam pada tahun ini. Posisi produksi sementara garam baru 42.500 ton yang berasal dari lahan di tiga kabupaten di Pulau Madura yakni Sumenep, Pamekasan, dan Sampang. Untuk diketahui, PT Garam adalah satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi garam. Saat ini, lahan garam milik BUMN itu untuk memproduksi garam berada di tiga kabupaten di Pulau Madura yakni Sumenep, Pamekasan dan Sampang. Target 400 ribu ton garam dapat terpenuhi kalau musim kemaraunya bisa berjalan normal dan berlangsung hingga pertengahan November. Untuk mencapai target tersebut mereka menggunakan teknologi geomembran pada meja kristalisasi atau lahan yang khusus untuk memproduksi garam seluas 225 hektar. Menurutnya, dengan teknologi tersebut akan mempercepat masa panen dan selanjutnya meningkatkan produksi garam di meja kristalisasi. Penerapan teknologi geomembran yang ditunjang dengan kondisi kemarau yang berjalan normal akan membuat target produksi garam akan tercapai. Pemerintah menargetkan teknologi geomembran 500 hektar. Namun, untuk sementara yang terealisasi baru 225 hektar.
Hingga kini impor garam industri yang sudah masuk ke Indonesia mencapai 1,3 juta ton. Sementara garam konsumsi yang diimpor sebesar 470.000 ton. Sepanjang tahun lalu, total garam yang diimpor mencapai 1,8 juta ton. Sepanjang tahun lalu, revitalisasi lahan tambak garam rakyat telah mencapai 10.967 hektar yang digelar di 40 kabupaten dan kota dengan target produktivitas rata-rata 73,73 ton per hektar. Revitalisasi tambak garam menelan anggaran negara hingga Rp 90 miliar.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com