UMKM Bertahan di Tengah Wabah
Senin, 08 Maret 2021 - 16:47 WIB
Pandemi Covid-19 di Indonesia yang telah berlangsung satu tahun sejak diumumkan pasien pertama Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020 lalu. Pasien Covid-19 pertama tersebut diduga terpapar dari warga negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia. Wabah tersebut telah memukul hampir semua sektor, tak terkecuali usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Berbagai cara dilakukan para pelaku UMKM agar mampu bertahan dari gempuran virus yang berakibat pada keterbatasan ruang gerak mereka untuk memasarkan produk di tengah kebijakan pembatasan sosial, namun roda bisnis harus tetap bergerak agar usaha tetap bertahan.
Sejumlah pelaku UMKM mengaku mengalami penurunan pendapatan, bahkan ada sebagian terpaksa gulung tikar karena sulitnya memasarkan produk di tengah wabah yang belum menunjukkan tanda-tanda akan sagera berakhir.
Di tengah kondisi tersebut para pelaku UMKM harus bekerja keras dan melakukan perubahan strategi agar usaha dan produksi mereka dapat bertahan dan bisa dipasarkan dan sampai ke tangan konsumen agar usaha tetap bejalan.
Saat ini pemerintah tengah gencar melakukan vaksinasi Covid-19 agar dapat membendung laju penambahan kasus baru dan menargetkan 181,5 juta jiwa mendapatkan vaksin Covid-19 dalam kurun waktu 15 bulan. Seiring jumlah kasus baru yang terus mengalami penurunan setelah adanya vaksinasi masal dan kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro serta diikuti semakin tingginya kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan di era kenormalan baru diharapakan perekonomian bisa kembali bergairah dan bergerak ke arah yang lebih baik.
FOTO DAN TEKS KORAN SINDO/EKO PURWANTO
Berbagai cara dilakukan para pelaku UMKM agar mampu bertahan dari gempuran virus yang berakibat pada keterbatasan ruang gerak mereka untuk memasarkan produk di tengah kebijakan pembatasan sosial, namun roda bisnis harus tetap bergerak agar usaha tetap bertahan.
Sejumlah pelaku UMKM mengaku mengalami penurunan pendapatan, bahkan ada sebagian terpaksa gulung tikar karena sulitnya memasarkan produk di tengah wabah yang belum menunjukkan tanda-tanda akan sagera berakhir.
Di tengah kondisi tersebut para pelaku UMKM harus bekerja keras dan melakukan perubahan strategi agar usaha dan produksi mereka dapat bertahan dan bisa dipasarkan dan sampai ke tangan konsumen agar usaha tetap bejalan.
Saat ini pemerintah tengah gencar melakukan vaksinasi Covid-19 agar dapat membendung laju penambahan kasus baru dan menargetkan 181,5 juta jiwa mendapatkan vaksin Covid-19 dalam kurun waktu 15 bulan. Seiring jumlah kasus baru yang terus mengalami penurunan setelah adanya vaksinasi masal dan kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro serta diikuti semakin tingginya kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan di era kenormalan baru diharapakan perekonomian bisa kembali bergairah dan bergerak ke arah yang lebih baik.
FOTO DAN TEKS KORAN SINDO/EKO PURWANTO
(bon)