Kasus Covid 19 Meningkat, Warga Taiwan Panic Buying
Senin, 17 Mei 2021 - 20:29 WIB
Warga memakai masker melintas diantara rak kosong di salah satu supermarket di Taipei, Taiwan, Senin (17/05/2021). Pemerintah memberlakukan status level siaga 3 setelah terjadi lonjakan kasus selama seminggu terakhir. Pemberlakukan status tersebut mengakibatkan terjadinya panic buying, sejumlah supermarket diburu warga. Masker dan mie instan ludes di beli warga untuk mengantisipasi diberlakukannya peguncian wilayah.
Penguncian parsial diambil pemerintah setempat di dua kota yakni Taipe dan New Taipe dengan status level siaga 3, setelah adanya lonjakan kasus baru Covid19. Pemerintah mencatat 333 infeksi harian Covid19 pada Senin (17/05/2021) yang merupakan transmisi lokal dan bukan kasus impor. Jumlah kasus ini merupakan rekor baru setelah Sabtu kasus harian terdata sebanyak 108 dan Minggu 207 kasus.
Sebelumnya Taiwan menjadi model kesuksesan bagaimana satu wilayah mampu mengendalikan virus Corona saat awal wabah menyebar. Namun seminggu terakhir Taiwan melaporkan lebih dari 700 kasus domestik dari total 2.017 kasus yang tercatat sejak awal pandemi.
Kenaikan kasus baru dimulai dari sebuah hotel karantina karyawan maskapai penerbangan nasional setempat. Virus telah menginfeksi anak usia lima tahun hingga lansia 80 tahun.
REUTERS / Ann Wang
Penguncian parsial diambil pemerintah setempat di dua kota yakni Taipe dan New Taipe dengan status level siaga 3, setelah adanya lonjakan kasus baru Covid19. Pemerintah mencatat 333 infeksi harian Covid19 pada Senin (17/05/2021) yang merupakan transmisi lokal dan bukan kasus impor. Jumlah kasus ini merupakan rekor baru setelah Sabtu kasus harian terdata sebanyak 108 dan Minggu 207 kasus.
Sebelumnya Taiwan menjadi model kesuksesan bagaimana satu wilayah mampu mengendalikan virus Corona saat awal wabah menyebar. Namun seminggu terakhir Taiwan melaporkan lebih dari 700 kasus domestik dari total 2.017 kasus yang tercatat sejak awal pandemi.
Kenaikan kasus baru dimulai dari sebuah hotel karantina karyawan maskapai penerbangan nasional setempat. Virus telah menginfeksi anak usia lima tahun hingga lansia 80 tahun.
REUTERS / Ann Wang
(bon)