Tradisi Lomba Layang Layang Tradisional Seusai Panen
Senin, 24 Mei 2021 - 07:25 WIB
Saat musim panen padi tiba, saat itulah waktu yang tepat dan ditunggu-tunggu bagi warga Kampung Sidang Tangah, Kecamatan Matur Mudik, Kabupaten Agam, Sumatera Barat untuk bermain layang-layang. Tradisi bermain layang-layang yang dilakukan oleh warga kampung setempat dari berbagai usia tersebut dilakukan diladang sawah yang sudah kering setelah musim panen padi.
Tradisi bermain layang-layang ini merupakan tradisi terun temurun yang selalu dimainkkan bersama-sama diladang sawah yang sudah mengering atau habis masa panen. Layang-layang berbentuk burung berukuran 30x40cm ini dimainkan umumnya oleh orang dewasa dan anak-anak membantu untuk melepaskan layangan tersebut.
Pemenang permainan layang-layang ini dipilih berdasarkan tinggi layang-layang ketika berada diudara. Penjurian dilakukan oleh satu orang yang berada di tempat terpisah jauh dari peserta. Cukup membingungkan jika melihat bagaimana cara menilai dalam tinggi diudara, masing-masing layang-layang memiliki kode atau simbol pada tampilannya. Para peserta akan menerima apapun keputusan juri, tidak ada kekecewaan ataupun pertikaian diantara peserta setelah perlombaan selesai.
Foto dan Nasakh: KORAN SINDO/YORRI FARLI
Tradisi bermain layang-layang ini merupakan tradisi terun temurun yang selalu dimainkkan bersama-sama diladang sawah yang sudah mengering atau habis masa panen. Layang-layang berbentuk burung berukuran 30x40cm ini dimainkan umumnya oleh orang dewasa dan anak-anak membantu untuk melepaskan layangan tersebut.
Pemenang permainan layang-layang ini dipilih berdasarkan tinggi layang-layang ketika berada diudara. Penjurian dilakukan oleh satu orang yang berada di tempat terpisah jauh dari peserta. Cukup membingungkan jika melihat bagaimana cara menilai dalam tinggi diudara, masing-masing layang-layang memiliki kode atau simbol pada tampilannya. Para peserta akan menerima apapun keputusan juri, tidak ada kekecewaan ataupun pertikaian diantara peserta setelah perlombaan selesai.
Foto dan Nasakh: KORAN SINDO/YORRI FARLI
(bon)