UMSurabaya Lakukan Pengamatan Gerhana dan Pengukuran Arah Kiblat

Rabu, 26 Mei 2021 - 20:18 WIB
Dosen dan mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) melakukan pengamatan gerhana bulan total menggunakan bantuan teleskop di Rooftop Gedung At-Tauhid Tower lantai 4, UMSurabaya, Jawa Timur.
click to zoom
Pengamatan gerhana bulan yang dilaksanakan mulai pukul 17.30 sampai selesai tersebut sebagai pembelajaran fase gerhana serta seni memotret keindahan langit, sekaligus sebagai pengukuran arah kiblat dengan menggunakan matahari.
click to zoom
Ketua Prodi Hukum Keluarga Islam, Mohammad Ikhwanuddin, menegaskan bahwa proses terjadinya gerhana merupakan sebuah fenomena alam yang tidak berkaitan dengan mitos apapun.
click to zoom
Pada saat bayangan bulan masuk maupun mulai keluar dari bagian umbra, terlihat bayangan bumi membentuk lengkungan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bumi itu tidak datar.
click to zoom
Dosen dan mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) melakukan pengamatan gerhana bulan total menggunakan bantuan teleskop di Rooftop Gedung At-Tauhid Tower lantai 4, UMSurabaya, Jawa Timur, Rabu (26/5/2021).
click to zoom
Dosen dan mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) melakukan pengamatan gerhana bulan total menggunakan bantuan teleskop di Rooftop Gedung At-Tauhid Tower lantai 4, UMSurabaya, Jawa Timur, Rabu (26/5/2021). Pengamatan gerhana bulan yang dilaksanakan mulai pukul 17.30 sampai selesai tersebut sebagai pembelajaran fase gerhana serta seni memotret keindahan langit, sekaligus sebagai pengukuran arah kiblat dengan menggunakan matahari.

Ketua Prodi Hukum Keluarga Islam, Mohammad Ikhwanuddin, menegaskan bahwa proses terjadinya gerhana merupakan sebuah fenomena alam yang tidak berkaitan dengan mitos apapun. Gerhana adalah sunnatullah. Tidak ada hubungannya dengan kematian maupun kelahiran seseorang, bencana alam, maupun mitos yang diyakini masyarakat seperti ditelannya bulan oleh raksasa atau buto ijo.

Disisi lain, Pengajar Astronomi UMSurabaya, Andi Sitti Mariyam mengatakan bahwa secara astronomis proses terjadinya gerhana mematahkan isu yang menyatakan bahwa bumi itu datar. Pada saat bayangan bulan masuk maupun mulai keluar dari bagian umbra, terlihat bayangan bumi membentuk lengkungan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bumi itu tidak datar.
(sra)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More