Musim Giling, Pabrik Gula Glenmore Banyuwangi Bakal Raih Cuan 700 Milyar
Rabu, 09 Juni 2021 - 16:14 WIB
(ki-ka) SEVP Business Support PTPN XII Wien Irwanto, Direktur PTPN XII Siwi Peni, Komisaris Utama PTPN XII Tri Siswanto dan Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara Mahmudi, meninjau proses giling tebu saat buka giling tahun 2021 di pabrik gula PT Industri Gula Glenmore (IGG), Banyuwangi Jawa Timur, Rabu (09/6/2021). PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) melalui PT Industri Gula Glenmore (PT IGG) tahun 2021 menargetkan giling tebu sebanyak 715.000 ton, untuk diolah menjadi 61.000 Ton gula dengan rendemen 8,5 persen.
Sebagian besar tebu yang digiling berasal dari Kebun milik PTPN XII yang berada di Jember dan Banyuwangi seluas 9.441 hektar, dengan produktivitas mencapai 81,87 ton per hektar. Keperluan Bahan Baku Tebu 95% diperoleh dari HGU PTPN XII sendiri, yang mulai tahun ini dikelola dengan sistem kerja sama dengan PT IGG, dan 5% lainnya berasal dari Tebu Rakyat sekitar Banyuwangi.
Direktur PT Industri Gula Glenmore Yus Martin, mengatakan giling tebu yang dijadwalkan akan berlangsung hingga 125 hari tahun ini mengalami kenaikan produksi sebesar 37,8% dari realisasi tahun lalu serta diikuti dengan kenaikan rendemen sebesar 25,6%.
Hal itu akan menjadikan PT IGG meraih keuntungan yang sangat besar dan mampu memenuhi 2% dari produksi gula nasional. Diperkiraan, pendapatan PT IGG tahun ini sekitar 700 milyar rupiah.
Sebagian besar tebu yang digiling berasal dari Kebun milik PTPN XII yang berada di Jember dan Banyuwangi seluas 9.441 hektar, dengan produktivitas mencapai 81,87 ton per hektar. Keperluan Bahan Baku Tebu 95% diperoleh dari HGU PTPN XII sendiri, yang mulai tahun ini dikelola dengan sistem kerja sama dengan PT IGG, dan 5% lainnya berasal dari Tebu Rakyat sekitar Banyuwangi.
Direktur PT Industri Gula Glenmore Yus Martin, mengatakan giling tebu yang dijadwalkan akan berlangsung hingga 125 hari tahun ini mengalami kenaikan produksi sebesar 37,8% dari realisasi tahun lalu serta diikuti dengan kenaikan rendemen sebesar 25,6%.
Hal itu akan menjadikan PT IGG meraih keuntungan yang sangat besar dan mampu memenuhi 2% dari produksi gula nasional. Diperkiraan, pendapatan PT IGG tahun ini sekitar 700 milyar rupiah.
(sra)