Pemerintah: Masyarakat Harus Ubah Mindset untuk Tekan Lonjakan Covid-19 di Daerah

Jum'at, 11 Juni 2021 - 15:41 WIB
Tangkapan layar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono (kanan) menjadi narasumber Dialog Produktif KPCPEN - FMB9, Jakarta.
click to zoom
Tangkapan Kepala RSUD Bangkalan Nunuk Kristiani (kanan) menjadi narasumber Dialog Produktif KPCPEN - FMB9, Jakarta, Kamis (10/6/2021)
click to zoom
Tangkapan layar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono (tengah) dan Kepala RSUD Bangkalan Nunuk Kristiani menjadi narasumber Dialog Produktif KPCPEN - FMB9, Jakarta, Kamis (10/6/2021).
click to zoom
Tangkapan layar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono (tengah) dan Kepala RSUD Bangkalan Nunuk Kristiani menjadi narasumber Dialog Produktif KPCPEN - FMB9, Jakarta, Kamis (10/6/2021). Dialog Produktif kali ini bertema Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19 di Daerah

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono menjelaskan Pemerintah sudah mempersiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 di daerah, salah satunya edukasi dan sosialisasi agar pola pikir masyarakat tidak menjadi hambatan dalam upaya memerangi Covid-19 di tanah air.

Dante menambahkan, dalam melaksanakan upaya pengendalian Covid-19, upaya preventif itu perlu diutamakan dibandingkan dengan kuratif, karena langkah antisipatif dinilai akan lebih efektif dan efisien, serta dapat mengurangi kerugian material termasuk nyawa manusia untuk mencegah perluasan pandemi.

"Untuk daerah yang sudah mengalami kondisi ekstrem peningkatan kasus, maka yang harus dilakukan adalah memberikan support tenaga kesehatan, support fasilitas kesehatan termasuk di dalamnya obat-obatan," kata Dante dalam Dialog KPCPEN - FMB9 yang dilaksanakan secara daring hari Kamis sore.

Selain itu, tambahnya, perlu dilakukan mitigasi dan evaluasi serta bantuan manajemen kesehatan di daerah yang sedang mengalami lonjakan. Sementara untuk daerah yang belum mengalami lonjakan, diterapkan kebijakan PPKM Mikro, yang diberlakukan secara terus menerus sehingga kondisi aman.

"Kampanya protokol kesehatan juga digalakkan kepada masyarakat, begitu juga 3T, yaitu, tracing, testing dan treatment sehingga mencapai angka kumulatif yang ditargetkan bersama," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Kudus HM. Hartopo mengatakan pihaknya sudah menerima bantuan mobil PCR yang baru mulai dioperasikan dan juga vaksin yang baru diberikan kepada masyarakat secara masif.

Hartopo tetap menghimbau kepada masyarakat agar disiplin melaksanakan protokol kesehatan agar penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kudus segera melandai menuju ke kondisi aman sebagaimana yang diharapkan.

"Paling gak 3M, pakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dan penekanan kepada mikro zonasi juga penting apalagi di Jawa Tengah ini ada jogo tonggo, untuk saling membantu dan saling mengingatkan dalam kondisi-kondisi berat," katanya.

Selain Kudus, Kabupaten Bangkalan Madura juga sedang menghadapi situasi yang sama. Dalam upaya menanggulangi penyebaran Covid yang tinggi di daerahnya, Kepala RSUD Bangkalan, dr. Nunuk Kristiani mengajak masyarakat Bangkalan agar mempelajari tanda-tanda atau gejala Covid-19.

"Selain itu tidak malu memeriksakan diri dan tidak menolak dilakukan testing, tracing, yang selama ini menjadi kendala besar di masyarakat. Karena tidak mau ditesting dan tracing, maka kasus ini menjadi lonjakan yang luar biasa," kata Nunuk.

Itulah sebabnya Pemerintah melalui Kemenkes meminta agar seluruh pihak termasuk masyarakat untuk bahu membahu dan tertib melaksanakan protokol kesehatan, serta saling berbagi informasi yang benar, agar Indonesia dapat segera memenangkan pertarungan melawan Covid-19.
(sra)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More