Ramai-ramai Menyelamatkan Diri dari Ancaman Taliban
Sabtu, 21 Agustus 2021 - 10:53 WIB
Pasukan koalisi Inggris, pasukan koalisi Turki, dan Marinir AS membantu seorang anak selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, dalam foto ini diambil pada 20 Agustus 2021.
Ribuan warga berusaha menyelamatkan diri dari Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasan. Negara Barat berupaya menerbangkan warga sipil keluar dari bandara Kabul setelah penerbangan komersial dihentikan.
Warga takut akan penerapan aturan Islam garis Keras. Walau dalam sebuah pernyataan Taliban mengklaim, tidak akan membalas dendam terhadap mereka yang mendukung aliansi dukungan AS terdahulu.
Sebelumnya, sebagian besar perempuan Afganistan dilarang ikut pendidikan selama pemerintahan Taliban pada 1996-2001.
Hampir satu minggu pesawat angkut militer dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Indonesia, mengevakuasi warga negara masing-masing dan warga Afghanistan dari negara yang terkoyak perang itu.
Hampir 6.000 tentara AS yang bersenjata lengkap telah menguasai bandara internasional di Kabul, sementara musuh lama mereka; Taliban, berpatroli di jalan-jalan di luar dan mulai melakukan apa yang dikhawatirkan banyak orang, yakni melakukan tindakan keras dan anti-aturan.
Sersan Victor Mancilla/AS Korps Marinir/Handout via REUTERS
Ribuan warga berusaha menyelamatkan diri dari Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasan. Negara Barat berupaya menerbangkan warga sipil keluar dari bandara Kabul setelah penerbangan komersial dihentikan.
Warga takut akan penerapan aturan Islam garis Keras. Walau dalam sebuah pernyataan Taliban mengklaim, tidak akan membalas dendam terhadap mereka yang mendukung aliansi dukungan AS terdahulu.
Sebelumnya, sebagian besar perempuan Afganistan dilarang ikut pendidikan selama pemerintahan Taliban pada 1996-2001.
Hampir satu minggu pesawat angkut militer dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Indonesia, mengevakuasi warga negara masing-masing dan warga Afghanistan dari negara yang terkoyak perang itu.
Hampir 6.000 tentara AS yang bersenjata lengkap telah menguasai bandara internasional di Kabul, sementara musuh lama mereka; Taliban, berpatroli di jalan-jalan di luar dan mulai melakukan apa yang dikhawatirkan banyak orang, yakni melakukan tindakan keras dan anti-aturan.
Sersan Victor Mancilla/AS Korps Marinir/Handout via REUTERS
(sra)