Tuntut Kejelasan, Ratusan Pencari Suaka Asal Afghanistan Unjuk Rasa di Kantor UNHCR Jakarta
Selasa, 24 Agustus 2021 - 19:31 WIB
Ratusan pencari suaka asal Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor The United Commisioner for Refuge (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
click to zoom
Ratusan pencari suaka asal Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor The United Commisioner for Refuge (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
click to zoom
Aksi unjuk rasa ini merupakan langkah untuk menekan UNHCR, pemerintah Indonesia, Australia dan negara-negara lain yang menerima pengungsi dari Indonesia untuk menuntut pemukiman kembali.
click to zoom
Aksi unjuk rasa ini merupakan langkah untuk menekan UNHCR, pemerintah Indonesia, Australia dan negara-negara lain yang menerima pengungsi dari Indonesia untuk menuntut pemukiman kembali.
click to zoom
Polisi mengamankan seorang demonstran asal Afghanistan yang diduga menjadi provokator.
click to zoom
Para demonstran juga khawatir dengan kondisi di Afghanistan setelah Taliban kembali mengambil alih kekuasaan.
click to zoom
Unjuk rasa pun berujung ricuh hingga polisi mengamankan beberapa orang, termasuk anak-anak para imigran.
click to zoom
Unjuk rasa pun berujung ricuh hingga polisi mengamankan beberapa orang, termasuk anak-anak para imigran.
click to zoom
Ratusan pencari suaka asal Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor The United Commisioner for Refuge (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021).
click to zoom
Ratusan pencari suaka asal Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor The United Commisioner for Refuge (UNHCR), Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). Aksi unjuk rasa ini merupakan langkah untuk menekan UNHCR, pemerintah Indonesia, Australia dan negara-negara lain yang menerima pengungsi dari Indonesia untuk menuntut pemukiman kembali.
Para demonstran juga khawatir dengan kondisi di Afghanistan setelah Taliban kembali mengambil alih kekuasaan.
Unjuk rasa pun berujung ricuh hingga polisi mengamankan beberapa orang, termasuk anak-anak para imigran.
(FOTO: MPI/FAISAL RAHMAN)
(sra)