Menginisiasi sebuah gerakan kebudayaan Jiwa Gambuh

Jum'at, 08 Oktober 2021 - 12:37 WIB
Yayasan Bali Purnati yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggagas sebuah program kebudayaan yang bertemakan Jiwa Gambuh dengan membuat program seni budaya yang berkelanjutan.
click to zoom
Program ini merupakan implementasi UU No 5 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
click to zoom
Yayasan Bali Purnati bersama dengan Pemerintah Desa Batuan bekerja sama untuk melakukan Program Gerakan Kebudayaan yang berkelanjutan yaitu program kebudayaan Jiwa Gambuh.
click to zoom
Program ini sudah berlangsung di Desa Batuan Bali dengan beberapa rangkaian kegiatan penelitian dan pendokumentasian untuk menemukenali potensi seni budaya di desa tersebut.
click to zoom
Kegiatan ini didasari dari amanat yang terkandung dalam undang-undang kebudayaan yaitu perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan, objek pemajuan kebudayaan dan warisan cagar budaya. Drama tari gambuh sebagai salah satu praktek kesenian di Bali menjadi pilihan untuk diteliti dikarenakan drama tari klasik yang menjadi sumber dari banyak tarian, musik dan teater di
click to zoom
Yayasan Bali Purnati yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggagas sebuah program kebudayaan yang bertemakan "Jiwa Gambuh" dengan membuat program seni budaya yang berkelanjutan. Program ini merupakan implementasi UU No 5 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Yayasan Bali Purnati bersama dengan Pemerintah Desa Batuan bekerja sama untuk melakukan Program Gerakan Kebudayaan yang berkelanjutan yaitu program kebudayaan “Jiwa Gambuh”. Program ini sudah berlangsung di Desa Batuan Bali dengan beberapa rangkaian kegiatan penelitian dan pendokumentasian untuk menemukenali potensi seni budaya di desa tersebut.

Kegiatan ini didasari dari amanat yang terkandung dalam undang-undang kebudayaan yaitu perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan, objek pemajuan kebudayaan dan warisan cagar budaya. Drama tari gambuh sebagai salah satu praktek kesenian di Bali menjadi pilihan untuk diteliti dikarenakan drama tari klasik yang menjadi sumber dari banyak tarian, musik dan teater di

Bali.

Kegiatan awal temu kenali telah berjalan sejak bulan April 2021 dengan bersilaturahmi dan riset ke berbagai sekaa Gambuh di Batuan dimana kegiatan riset terus bergulir hingga bulan September 2021.

Selama kurun waktu 5 bulan telah melakukan pendokumentasian dari 5 Sekaa Gambuh yang ada di desa Batuan seperti Sekaa Sunari Wakya, Sekaa Mayasari, Sekaa Satriya Lelana, Sekaa Tri Pusaka Cakti dan Sekaa Kakul Mas. Kelima Sekaa tersebut mementaskan Gambuh di beberapa titik lokasi di Yayasan Bali Purnati dan satu Sekaa mementaskan di Pura Puseh Batuan saat malam

Purnama.

Setiap pementasan dilakukan pendokumentasian juga pendokumentasian detail dari kostum, alat musik dan juga proses berlatih di masing-masing Sekaa. Pementasan tersebut berlangsung dari tanggal 17,18,19 September 2021 dan puncaknya di tanggal 21 September 2021 pada saat purnama kapat di Pura Puseh Batuan.

Semua kegiatan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan dipastikan seluruh pihak yang terlibat telah melakukan vaksin, menggunakan masker, selalu menjaga jarak dan mencuci tangan. Selain itu telah dilakukan swab antigen kepada seluruh pihak yang terlibat. Proses ini dapat menjadi acuan pelaksanaan program di batuan dan Bali Purnati.

Rangkaian kegiatan dari Jiwa Gambuh akan berlanjut dengan pameran lukisan gaya Batuan bertemakan “Jiwa Gambuh” yang diikuti oleh 13 pelukis dewasa dan 8 pelukis anak-anak Batuan. Mereka diberikan kebebasan untuk berimajinasi tentang Gambuh yang kemudian dituangkan di atas media lukis masing-masing.

Pameran lukisan ini akan berlangsung dari tanggal 3-10 Oktober 2021 di Yayasan Bali Purnati. Disela-sela pameran, pada tanggal 3 dan 10 Oktober akan diadakan workshop melukis gaya Batuan oleh anak-anak yang tergabung dalam sanggar Lukis anak Desa Batuan.

Forum diskusi bertemakan “Jiwa Gambuh : kemarin, hari ini dan esok” sebagai penutup kegiatan Jiwa Gambuh di tahun 2021. Dengan menghadirkan pembicara I Wayan Budiarsa yang akan membahas “Sastra Panji Citra Kara Vibrasi Gambuh Batuan” dan Desak Made Suarti Laksmi yang akan memaparkan “Pakem Musik Gambuh : Pengaruh dan Pengembangannya”.

Forum diskusi ini akan di pandu oleh I Wayan Diana Putra dan tiga pemantik diskusi seperti Jean Couteau, Andar Manik dan I Wayan Westra. Forum diskusi ini akan dilaksanakan secara luring dan daring pada tanggal 9 Oktober di Yayasan Bali

Purnati.

Yayasan Bali Purnati adalah sebuah wadah dan gerakan berbasis kesenian dan kebudayaan yang telah berdiri secara mandiri sejak tahun 2000 di Desa Batuan. Yayasan Bali Purnati telah menciptakan lebih dari 150 kolaborasi nasional dan internasional berbasis budaya Indonesia. Niat dari gerakan yang dilakukan Yayasan Bali Purnati adalah untuk menginspirasi dan menjadi penghubung dimana pertukaran, kolaborasi dan pemahaman diantara manusia, tradisi dan kebudayaan.

Dari banyaknya kesenian di Bali, Yayasan Bali Purnati memiliki alasan tersendiri untuk mengangkat Gambuh. Secara geografis, Yayasan Bali Purnati terletak di Desa Batuan Kabupaten Gianyar Bali. Dimana lokasi ini merupakan titik awal sejak 21 tahun yang lalu mencanangkan niat baik untuk mendirikan pusat kesenian yang memiliki dampak pada kesenian dan kebudayaan Indonesia.

Batuan pun memiliki sejarah peradaban panjang yang tertulis dalam Prasasti Baturan yang sudah berusia 1000 tahun lamanya. Prasasti Baturan tersebut menceritakan peradaban manusia, tata laksana kehidupan manusia, kebudayaan, kesenian, ritual dan masih banyak lagi. Oleh sebab itulah, Gambuh yang kita ketahui saat ini merupakan asal muasal atau ibu dari banyaknya tari, musik dan teater di Bali.

Diketahui bahwa Gambuh memiliki aperjalanan panjang yang berawal dari Majapahit hingga masuk ke Pulau Bali. Gambuh berisi sejarah yang tertulis dalam lontar, kidung, ritual, kepercayaan, tari, musik, teater dan lainnya yang sudah jelas begitu besar.

Ini adalah sebuah kekayaan, sebuah warisan untuk generasi selanjutnya. Gambuh sebuah drama tari klasik yang sudah memiliki format yang jelas, lengkap dan pasti. Format tersebutlah yang tidak semua jenis tarian miliki.

Gambuh adalah bagian dari peradaban Kerajaan Bali terdahulu dan masa kini di Bali, oleh sebab itu, Gambuh sangat penting untuk diangkat, dikembangkan dan dilestarikan mengingat Gambuh adalah awal dari sebagian besar tari, musik dan teater di Bali.

Apa itu jiwa Gambuh Jiwa Gambuh bukan semata membahas tentang kesenian akan tetapi merupakan sebuah gerakan kebudayaan yang mengungkap, mencatat, mendiskusikan dan menyajikannya kembali Gambuh dengan suatu bentuk ekspresi tentang praktek seni budaya dan kebudayaan yang ada di Batuan, Bali. Harapan dari gerakan kebudayaan ini adalah mampu menjadi model pengelolaan kebudayaan dan ekonomi kreatif desa se-nusantara dengan keragaman Budayanya.

Selain itu, program Jiwa Gambuh ini menjadi bagian dari riset aksi dan uji proses mendukung pemulihan ekonomi nasional. Jiwa Gambuh merupakan praktek nyata dari kegiatan seni budaya di tingkat desa, desa administratif dan desa adat.
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More