Orang Dengan Gangguan Jiwa Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Kamis, 14 Oktober 2021 - 06:14 WIB
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menikmati makan siang di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/10/2021). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut, dampat dari pandemi Covid-19 menyebabkan angka kasus gangguan jiwa dan depresi di Indonesia mengalami peningkatan hingga 6,5 persen. Gangguan mental dan depresi tembus angka sekitar 12 juta orang dengan usia produktif. Sebagian besar disebabkan masalah keterbatasan sosial karena terlalu lama diam di rumah, dan kehilangan pekerjaan.
Profil Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menunjukkan fakta yang sama. Selama pandemi 2020, jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat di Jatim meningkat dibandingkan dengan sebelum pandemi pada 2019. Pada 2019 jumlahnya ada sekitar 75.427 orang, sedangkan pada 2020 mencapai 75.998 orang. ODGJ jatim mengalami kenaikan hingga 571 orang.
Sedangkan jumlah penghuni UPT Liponsos Keputih Surabaya hingga Rabu, 13 Oktober 202, jumlah penghuni mencapai 840 orang. Dengan rincian Penyandang Disabilitas sebanyak 737 orang, Gelandangan 38 orang, Pengemis 3 orang, Pemulung 2 orang, Lansia Terlantar 48 orang, Anak Jalanan 4 orang, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) 3 orang dan Orang Terlantar 5 orang.
Untuk jumlah penghuni Liponsos yang Rawat Inap di RSJ Menur sebanyak 43 orang. Dari total jumlah penghuni, yang mengaku sebagai warga Surabaya sebanyak 284 orang dan bukan warga Surabaya 556 orang.
Profil Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menunjukkan fakta yang sama. Selama pandemi 2020, jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat di Jatim meningkat dibandingkan dengan sebelum pandemi pada 2019. Pada 2019 jumlahnya ada sekitar 75.427 orang, sedangkan pada 2020 mencapai 75.998 orang. ODGJ jatim mengalami kenaikan hingga 571 orang.
Sedangkan jumlah penghuni UPT Liponsos Keputih Surabaya hingga Rabu, 13 Oktober 202, jumlah penghuni mencapai 840 orang. Dengan rincian Penyandang Disabilitas sebanyak 737 orang, Gelandangan 38 orang, Pengemis 3 orang, Pemulung 2 orang, Lansia Terlantar 48 orang, Anak Jalanan 4 orang, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) 3 orang dan Orang Terlantar 5 orang.
Untuk jumlah penghuni Liponsos yang Rawat Inap di RSJ Menur sebanyak 43 orang. Dari total jumlah penghuni, yang mengaku sebagai warga Surabaya sebanyak 284 orang dan bukan warga Surabaya 556 orang.
(sra)