Potret Rindu Terpendam dari Seorang Istri Pejuang Veteran di Hari Pahlawan

Rabu, 10 November 2021 - 13:09 WIB
Seorang nenek berdoa di makam suaminya yang bernama Peltu Achyad di Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang, Palembang, Selasa (10/11/2009) yang lalu.
click to zoom
Seorang nenek berdoa di makam suaminya yang bernama Peltu Achyad di Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang, Palembang, Selasa (10/11/2009) yang lalu.
click to zoom
Tepatnya 10 November 2009 silam usai melakukan liputan Peringatan Hari Pahlawan di Benteng Kuto Besak Palembang, saya hendak balik ke kantor dan melintas di depan Gedung Walikota Palembang. Di tengah jalan, pandangan saya tertuju kepada sosok nenek yang mengenakan pakaian orange khas veteran, yang tengah kebingungan karena berusaha menghentikan angkot. Namun tidak ada satupun angkot yang berhenti untuk mengangkut si nenek. Tidak lama kemudian saya menghampiri beliau sembari menawarkan tumpangan.

Begini percakapan saya dengan beliau saat itu yang saya ingat.

Saya : nenek nak kemano (mau kemana)?

Nenek : Nak balek nak, kangen smo Bapak..(mau pulang nak, kangen sama bapak)

(dalam hati saya pasti sang suami sangatlah romantis bisa membuat istrinya kangen pengen cepat pulang kerumah)

Saya : rumah nenek dimano (dimana?

Nenek : siguntang dek (maksudnya Bukit Siguntang Taman Makam Pahlawan)

Saya : aku anter bae nek yeh (saya antar aja ya nek? kebetulan aku balek lewat arah sano jugo (kebetulan saya pulang ke arah sana juga)

Nenek : Dak ngerepotke apo (tidak merepotkan kan)?

Saya : idaklah nek (enggaklah nek), sekalian lewat

Selama di perjalanan, tidak ada percakapan diantara saya dan si nenek.

Ketika saya akan masuk ke gang yg berada di sebelah Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang tiba-tiba si Ibu minta berhenati dan diturunkan di depan gang yang bersebelahan dengan taman makam pahlawan tersebut.

Nenek : Dek, Nenek turun di sini bae (nenek turun di sini aja)

Saya : nah jauh nek kalo bejalan masuk ke dalem (kan masih jauh kalau berjalan masuk ke dalam)

Nenek : Biarlah nenek nak ketemu bapak dulu nak (biar aja nenek mau ketemu bapak dulu)

Saya : memang bapak tinggal dimano (dimana) sekarang nek?

Nenek : itu, di dalem (menunjukkan jari ke arah komplek TMP)

Saya : Ooh..suami nenek tinggal disano (disana) ya...mungkin suami si nenek penjaga TMP pikirku

Nenek : mokasih yo nak (makasih ya nak)

Saya : samo2 nek (sama-sama nek)

Si nenek pun kemudian berjalan menuju TMP. Saya pun penasaran melihat dari kejauhan, ingin melihat sosok sang suami yg bs membuat sang istri merasa kangen dibuatnya.

Betapa terkejutnya saya saat melihat beliau hanya melewati sebuah pos yang saya pikir itu adalah tempat kerja si bapak. Ternyata beliau langsung menuju area pemakaman dan berhenti di sebuah makam yg bertuliskan nama seorang prajurit di batu nisan. Peltu Achyad nama yg terukir disana.

Beliau pun menengadahkan kedua tangan sembari berdoa diiringi tetesan air mata yang jatuh ke tanah pemakaman. Tubuh tuanya yang kurus dan nampak ringkih itulah pikirku yang menjadi penopang sandaran hatinya dikala merindukan sang suami, Peltu Achyad.

Usai melihat pemandangan haru ini, saya pun berjalan menuju parkiran motor untuk kembali ke kantor sembari membiarkan Nenek Achyad melepas rindu dengan sang kekasih hati yang lebih dulu pergi.

Setelah tahun-tahun berikutnya saya pun tidak pernah melihat beliau lagi di acara Peringatan Hari Pahlawan yang rutin digelar di kawasan Benteng Kunto Besak Palembang.

Selamat Hari Pahlawan untuk Para Pejuang!

Foto dan Narasi / Isra Triansyah
(sra)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More