Lomba Kebun Kopi Robusta Lampung III Hargai Inovator dan Pelopor Produktivitas Robusta
Selasa, 23 November 2021 - 09:00 WIB
Apresiasi petani kopi robusta Lampung III sebuah ajang kompetisi sekaligus apresiasi terhadap hasil produksi petani kopi robusta Lampung kembali digelar pada Senin (22/11). Dalam acara yang merupakan kolaborasi antara Koperasi Fine Robusta Lampung, PT. Sulotco Jaya Abadi (Grup Kapal Api) dan PT. Asia Makmur serta didukung oleh Kappi, tim juri akhirnya mengumumkan para juara lomba kebun kopi robusta di Lampung dan beberapa apresiasi lainnya.
Apresiasi petani kopi robusta III - 2021 yang telah berjalan dari awal tahun penilaiannya berlangsung dengan beberapa kategori. Adapun tim juri terus-menerus memantau kebun para peserta lomba kebun kopi robusta dari perwakilan setiap kelompok Kopista Indonesia.
Mengingat proses penjurian masih ditengah kondisi pandemi akhirnya memaksa tim juri sepakat bahwa penentuan pemenang berdasarkan prospek kebun kopi untuk panen pada tahun 2022 berupa penilaian kesehatan dan kelayakan pohon kopi serta ketersedian cabang-cabang baru untuk tempat buah ditahun depan.
Dalam lomba kebun kopi robusta Lampung III juga diberikan penghargaan dengan kategori inovator kopi robusta, sebuah penghargaan yang diberikan kepada para petani kopi robusta yang sudah berhasil menyumbangkan klon baru kopi robusta hasil karya petani tersebut. Pemberian penghargaan itu sendiri bertujuan untuk memotivasi para petani kopi untuk terus menerus berkreasi guna menemukan klon baru kopi robusta yang unggul untuk masa depan kopi robusta.
Seperti diketahui sebelumnya penerima penghargaan inovator kopi robusta 2021 masing-masing diraih oleh Bagio dengan klon bagio, Cipto Marijo dengan klon Cipto serta Darmani Aras dengan klon Darmani.
Dengan pemberian penghargaan dari kategori tersebut, harapannya dapat memompa minat petani kopi robusta yang masih muda agar mau mencoba berkreasi untuk lahirnya klon baru kopi robusta.
Penghargaan lainnya dalam lomba kebun kopi robusta Lampung III adalah kategori pelopor produktivitas dimana petani kopi robusta yang produktivitas kebun kopinya sudah mencapai rata-rata 3.000 kg/hektar/tahun. Petani pelopor juga akan dinilai terkait wawasan pengetahuannya tentang berkebun kopi robusta
Tujuan pemberian predikat petani pelopor adalah untuk memotivasi para petani kopi robusta yang produktivitasnya masih dibawah 1 ton/hektar/tahun supaya mau belajar kepada yang sudah sukses agar minimal produktivitasnya bisa mencapai 2 ton/hektar/tahun. Selain produktivitas kebun kopinya yang sudah mencapai 3.000 kg/hektar/tahun ada beberapa syarat lain yang harus dipahami oleh petani pelopor.
Adapun syarat tersebut meliputi bagaimana cara merawat kebun kopi setelah panen, bagaimana cara menyiapkan cabang cabang/ranting-ranting baru tempat bunga dan buah kopi untuk panen pada tahun yang akan datang sesuai dengan target yang diinginkan, bagaimana memupuk kebun kopi yang cukup sesuai dosis dan sesuai jenis pupuk untuk mencukup kebutahn nutrisi pohon kopi yang sesuai target produktivitas yang diinginkan.
Syarat lainnya yang harus dipenuhi petani pelopor adalah mampu menjelaskan kepada orang lain cara-cara berkebun kopi supaya bisa mencapai target produktivitas minimal 2 ton/hektar/tahun secara berkelanjutan serta mampu membimbing petani kopi robusta yang sedang belajar menaikkan produktivitas kebun kopinya.
Lomba biji kopi/green beans dan uji citarasa dilakukan sejak awal Agustus 2021 lalu. Panitia Apresiasi Petani Kopi Robusta (APKR) III-2021 sendiri mulai menerima sampel untuk lomba dari awal Agustus 2021 hingga akhir September 2021, sedangkan untuk seleksi biji kopi dan uji citarasa dari awal Oktober 2021 sampai awal November 2021. Total sampel yang diterima panitia APKR III-2021 sebanyak 67 sampel.
Final APKR III-2021 dilaksanakan di PT. Asia Makmur atau ditempat yang sama pada penyelenggaraan final APKR II-2020.
Adapun para undangan yang hadir diantaranya adalah kepala dinas perdagangan dan perindustrian provinsi Lampung, kepala dinas perkebunan Kabupaten Lampung barat, para exporter kopi Lampung, akademisi dari politeknik negeri Lampung, para petani kopi dari Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus, para pegiat kopi di provinsi Lampung, para UMKM Kok di provinsi Lampung serta berbagai pihak lainnya.
Pada Final APKR III-2021 juga diadakan Coffee Talks yang langsung di moderatori oleh Moelyono Soesilo, Head of Robusta Buying Stasion PT. Sulotco Jaya Abadi Lampung. Adapun para narasumber yang hadir diantaranya adalah Ir. Nata Djudin Amran, MP kepala dinas perkebunan Kab. Lampung barat, Ir. M. Tahir, MP akademisi dari politekniok negeri Lampung, Rinaldi Hartono serta exporter muda dari PT. Ulubelu Coco Abadi.
Apresiasi petani kopi robusta III - 2021 yang telah berjalan dari awal tahun penilaiannya berlangsung dengan beberapa kategori. Adapun tim juri terus-menerus memantau kebun para peserta lomba kebun kopi robusta dari perwakilan setiap kelompok Kopista Indonesia.
Mengingat proses penjurian masih ditengah kondisi pandemi akhirnya memaksa tim juri sepakat bahwa penentuan pemenang berdasarkan prospek kebun kopi untuk panen pada tahun 2022 berupa penilaian kesehatan dan kelayakan pohon kopi serta ketersedian cabang-cabang baru untuk tempat buah ditahun depan.
Dalam lomba kebun kopi robusta Lampung III juga diberikan penghargaan dengan kategori inovator kopi robusta, sebuah penghargaan yang diberikan kepada para petani kopi robusta yang sudah berhasil menyumbangkan klon baru kopi robusta hasil karya petani tersebut. Pemberian penghargaan itu sendiri bertujuan untuk memotivasi para petani kopi untuk terus menerus berkreasi guna menemukan klon baru kopi robusta yang unggul untuk masa depan kopi robusta.
Seperti diketahui sebelumnya penerima penghargaan inovator kopi robusta 2021 masing-masing diraih oleh Bagio dengan klon bagio, Cipto Marijo dengan klon Cipto serta Darmani Aras dengan klon Darmani.
Dengan pemberian penghargaan dari kategori tersebut, harapannya dapat memompa minat petani kopi robusta yang masih muda agar mau mencoba berkreasi untuk lahirnya klon baru kopi robusta.
Penghargaan lainnya dalam lomba kebun kopi robusta Lampung III adalah kategori pelopor produktivitas dimana petani kopi robusta yang produktivitas kebun kopinya sudah mencapai rata-rata 3.000 kg/hektar/tahun. Petani pelopor juga akan dinilai terkait wawasan pengetahuannya tentang berkebun kopi robusta
Tujuan pemberian predikat petani pelopor adalah untuk memotivasi para petani kopi robusta yang produktivitasnya masih dibawah 1 ton/hektar/tahun supaya mau belajar kepada yang sudah sukses agar minimal produktivitasnya bisa mencapai 2 ton/hektar/tahun. Selain produktivitas kebun kopinya yang sudah mencapai 3.000 kg/hektar/tahun ada beberapa syarat lain yang harus dipahami oleh petani pelopor.
Adapun syarat tersebut meliputi bagaimana cara merawat kebun kopi setelah panen, bagaimana cara menyiapkan cabang cabang/ranting-ranting baru tempat bunga dan buah kopi untuk panen pada tahun yang akan datang sesuai dengan target yang diinginkan, bagaimana memupuk kebun kopi yang cukup sesuai dosis dan sesuai jenis pupuk untuk mencukup kebutahn nutrisi pohon kopi yang sesuai target produktivitas yang diinginkan.
Syarat lainnya yang harus dipenuhi petani pelopor adalah mampu menjelaskan kepada orang lain cara-cara berkebun kopi supaya bisa mencapai target produktivitas minimal 2 ton/hektar/tahun secara berkelanjutan serta mampu membimbing petani kopi robusta yang sedang belajar menaikkan produktivitas kebun kopinya.
Lomba biji kopi/green beans dan uji citarasa dilakukan sejak awal Agustus 2021 lalu. Panitia Apresiasi Petani Kopi Robusta (APKR) III-2021 sendiri mulai menerima sampel untuk lomba dari awal Agustus 2021 hingga akhir September 2021, sedangkan untuk seleksi biji kopi dan uji citarasa dari awal Oktober 2021 sampai awal November 2021. Total sampel yang diterima panitia APKR III-2021 sebanyak 67 sampel.
Final APKR III-2021 dilaksanakan di PT. Asia Makmur atau ditempat yang sama pada penyelenggaraan final APKR II-2020.
Adapun para undangan yang hadir diantaranya adalah kepala dinas perdagangan dan perindustrian provinsi Lampung, kepala dinas perkebunan Kabupaten Lampung barat, para exporter kopi Lampung, akademisi dari politeknik negeri Lampung, para petani kopi dari Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus, para pegiat kopi di provinsi Lampung, para UMKM Kok di provinsi Lampung serta berbagai pihak lainnya.
Pada Final APKR III-2021 juga diadakan Coffee Talks yang langsung di moderatori oleh Moelyono Soesilo, Head of Robusta Buying Stasion PT. Sulotco Jaya Abadi Lampung. Adapun para narasumber yang hadir diantaranya adalah Ir. Nata Djudin Amran, MP kepala dinas perkebunan Kab. Lampung barat, Ir. M. Tahir, MP akademisi dari politekniok negeri Lampung, Rinaldi Hartono serta exporter muda dari PT. Ulubelu Coco Abadi.
(sra)