Ecoton Uji Kualitas Air Kalimas Surabaya

Rabu, 08 Juli 2020 - 15:03 WIB
Peneliti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) melakukan uji kualitas air di Sungai Kalimas, dikawasan Jembatan Petekan Surabaya, Jawa Timur.
click to zoom
Peneliti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) mengambil sampel air Kalimas Surabaya.
click to zoom
Penelitian tersebut untuk mengetahui kandungan mikro plastik dalam air yang selama ini menjadi salah satu bahan baku PDAM kota Surabaya.
click to zoom
Ecoton menemukan peningkatan kandungan klorin di Sungai Kalimas Surabaya selama pandemi Covid-19.
click to zoom
Selain itu juga ditemukan tingginya polutan logam berat dalam air Kalimas bagian hilir dan kandungan mikroplastik tinggi yang diakibatkan adanya sampah botol plastik minuman, tas kresek, styrofoam, sedotan, bungkus minyak goreng, sachet makanan dan sampah popok sekali pakai di sungai.
click to zoom
Ecoton menemukan peningkatan kandungan klorin di Sungai Kalimas Surabaya selama pandemi Covid-19. Selain itu juga ditemukan tingginya polutan logam berat dalam air Kalimas bagian hilir dan kandungan mikroplastik tinggi yang diakibatkan adanya sampah botol plastik minuman, tas kresek, styrofoam, sedotan, bungkus minyak goreng, sachet makanan dan sampah popok sekali pakai di sungai.
click to zoom
eneliti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) melakukan uji kualitas air di Sungai Kalimas, dikawasan Jembatan Petekan Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/7/2020).
click to zoom
Peneliti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) melakukan uji kualitas air di Sungai Kalimas, dikawasan Jembatan Petekan Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/7/2020). Penelitian tersebut untuk mengetahui kandungan mikro plastik dalam air yang selama ini menjadi salah satu bahan baku PDAM kota Surabaya.

Ecoton menemukan peningkatan kandungan klorin di Sungai Kalimas Surabaya selama pandemi Covid-19. Selain itu juga ditemukan tingginya polutan logam berat dalam air Kalimas bagian hilir dan kandungan mikroplastik tinggi yang diakibatkan adanya sampah botol plastik minuman, tas kresek, styrofoam, sedotan, bungkus minyak goreng, sachet makanan dan sampah popok sekali pakai di sungai.
(sra)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More