Dari Batik Sampai PLTS Irigasi, Cik Ujang: PTBA Sangat Membantu Pembangunan Lahat
Rabu, 22 Desember 2021 - 15:43 WIB
LAHAT-- Bupati Lahat Cik Ujang mengatakan selama ini Kabupaten Lahat sangat terbantu dengan program-program Corporate Social Responsibiity (CSR) yang dijalankan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di wilayah Lahat, Sumatera Selatan.
Cik Ujang memaparkan, setiap tahun PTBA setidaknya mengucurkan dana CSR senilai Rp 10 miliar dengan berbagai program untuk membantu masyarakat dan pemerintah Lahat.
“Baik itu untuk pembangunan tempat atau sarana fasilitas umum, bantuan untuk desa tertinggal, pemberian bibit, dan lainnya. Kami sangat terbantu dengan bantuan CSR PTBA,” kata Cik Ujang, Rabu (22/12).
Salah satu program CSR yang kini sedang dikerjakan PTBA dan sangat membantu masyarakat adalah dengan pembangunan Pembangkit8gt Listrik Tenaga Surya (PLTS) Irigasi untuk masyarakat.
Selama ini, kata Cik Ujang, masyarakat sangat tergantung dengan air hujan untuk pengairan karena sawah yang mereka miliki berupa sawah tadah.
“Karena air sungai lematang lebih rendah dari sawah, akhirnya kita bikin penampungan air yang menggunakan pompa sedot dengan tenaga PLTS. Ini bisa mengairi sampai 100 hektar, dan masyarakat sangat berterima kasih untuk ini,” ujarnya.
Persawahan merupakan salah satu infrastruktur penting untuk kesejahteraan masyarakat. Pengairan yang bisa mencakup hingga 100 hektar lahan sawah, ia yakini bisa membantu masyarakat mencukupi kebutuhan pangan mereka.
Selain PLTS Irigasi, program CSR lainnya yang juga membantu warga adalah dengan pembinaan pembuatan batik di Desa Banjar Sari yang sedang disiapkan.
“Kita juga ada ayam nanas, jadi konsepnya seperti makanan kaleng di Yogya, jadi nanti ini dimasukkan kaleng.”
Cik Ujang mengatakan untuk produksi ayam nanas ini sudah melakukan studi agar bisa mengikuti standar pengalengan seperti oleh-oleh gudeg dari Yogyakarta. Nantinya, ini juga bisa menjadi oleh-oleh khas dari Lahat jika sudah berjalan.
Menurutnya, PTBA yang memiliki Izin Usaha Produksi (IUP) batu bara di Kecamatan Merapi, Kabupaten Lahat bisa bersinergi dengan pemerintah daerah.
Sinergi yang harmonis antara PTBA dan Pemda Kabupaten Lahat, Ia harapkan bisa terus berlanjut.
Bupati Lahat Cik Ujang menjelaskan harmonis bukan semata perhatian PTBA dalam andil membangun Kabupaten Lahat, namun keberhasilan PTBA dalam membangun komunikasi.
Secara pribadi, Cik Ujang merasakan kedekatan hubungan emosional dengan segenap insan PTBA, “Baik staf maupun direksinya, sangat baik.”
Ia mencontohkan keberhasilan PTBA dalam menjalin komunikasi dengan seluruh kabupaten di sekitar operasi tambang Bukit Asam, “Mudahnya berkomunikasi dengan PTBA, sangat kami rasakan. Tanpa birokrasi berbelit,” terang Cik Ujang.
Perhatian PTBA dengan pelbagai bantuan finansial dan program sosial lainya bagi kabupaten sekitarnya juga dirasakan manfaatnya bagi masyarakat banyak.
“Sebagai masyarakat, kami merasakan perhatian yang tulus. Sepertinya mereka (PTBA) yang membutuhkan kami. Ini sangat menyentuh,” ujarnya.
Cik Ujang berharap sinergi dan harmonisasi dengan PTBA dapat dijaga, “Alhamdulillah hubungan baik sudah terbangun. Kami berharap jangan berubah,” ujarnya.
Tentang Bukit Asam
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memiliki sejarah panjang dalam perjalanan industri batu bara di Indonesia. Berkat kinerja seluruh pegawai dan dukungan masyarakat, PTBA menoreh laba Rp 7 triliun hingga November 2021. Laba ini merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah perjalanan PTBA yang saat ini dipimpin oleh Direktur Utama Suryo Eko Hadianto, dan Direktur Pengembangan Usaha Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Farida Thamrin, Direktur Sumber Daya Manusia Dwi Fatan Lilyana, serta Direktur Operasi dan Produksi Suhedi.
Cik Ujang memaparkan, setiap tahun PTBA setidaknya mengucurkan dana CSR senilai Rp 10 miliar dengan berbagai program untuk membantu masyarakat dan pemerintah Lahat.
“Baik itu untuk pembangunan tempat atau sarana fasilitas umum, bantuan untuk desa tertinggal, pemberian bibit, dan lainnya. Kami sangat terbantu dengan bantuan CSR PTBA,” kata Cik Ujang, Rabu (22/12).
Salah satu program CSR yang kini sedang dikerjakan PTBA dan sangat membantu masyarakat adalah dengan pembangunan Pembangkit8gt Listrik Tenaga Surya (PLTS) Irigasi untuk masyarakat.
Selama ini, kata Cik Ujang, masyarakat sangat tergantung dengan air hujan untuk pengairan karena sawah yang mereka miliki berupa sawah tadah.
“Karena air sungai lematang lebih rendah dari sawah, akhirnya kita bikin penampungan air yang menggunakan pompa sedot dengan tenaga PLTS. Ini bisa mengairi sampai 100 hektar, dan masyarakat sangat berterima kasih untuk ini,” ujarnya.
Persawahan merupakan salah satu infrastruktur penting untuk kesejahteraan masyarakat. Pengairan yang bisa mencakup hingga 100 hektar lahan sawah, ia yakini bisa membantu masyarakat mencukupi kebutuhan pangan mereka.
Selain PLTS Irigasi, program CSR lainnya yang juga membantu warga adalah dengan pembinaan pembuatan batik di Desa Banjar Sari yang sedang disiapkan.
“Kita juga ada ayam nanas, jadi konsepnya seperti makanan kaleng di Yogya, jadi nanti ini dimasukkan kaleng.”
Cik Ujang mengatakan untuk produksi ayam nanas ini sudah melakukan studi agar bisa mengikuti standar pengalengan seperti oleh-oleh gudeg dari Yogyakarta. Nantinya, ini juga bisa menjadi oleh-oleh khas dari Lahat jika sudah berjalan.
Menurutnya, PTBA yang memiliki Izin Usaha Produksi (IUP) batu bara di Kecamatan Merapi, Kabupaten Lahat bisa bersinergi dengan pemerintah daerah.
Sinergi yang harmonis antara PTBA dan Pemda Kabupaten Lahat, Ia harapkan bisa terus berlanjut.
Bupati Lahat Cik Ujang menjelaskan harmonis bukan semata perhatian PTBA dalam andil membangun Kabupaten Lahat, namun keberhasilan PTBA dalam membangun komunikasi.
Secara pribadi, Cik Ujang merasakan kedekatan hubungan emosional dengan segenap insan PTBA, “Baik staf maupun direksinya, sangat baik.”
Ia mencontohkan keberhasilan PTBA dalam menjalin komunikasi dengan seluruh kabupaten di sekitar operasi tambang Bukit Asam, “Mudahnya berkomunikasi dengan PTBA, sangat kami rasakan. Tanpa birokrasi berbelit,” terang Cik Ujang.
Perhatian PTBA dengan pelbagai bantuan finansial dan program sosial lainya bagi kabupaten sekitarnya juga dirasakan manfaatnya bagi masyarakat banyak.
“Sebagai masyarakat, kami merasakan perhatian yang tulus. Sepertinya mereka (PTBA) yang membutuhkan kami. Ini sangat menyentuh,” ujarnya.
Cik Ujang berharap sinergi dan harmonisasi dengan PTBA dapat dijaga, “Alhamdulillah hubungan baik sudah terbangun. Kami berharap jangan berubah,” ujarnya.
Tentang Bukit Asam
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memiliki sejarah panjang dalam perjalanan industri batu bara di Indonesia. Berkat kinerja seluruh pegawai dan dukungan masyarakat, PTBA menoreh laba Rp 7 triliun hingga November 2021. Laba ini merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah perjalanan PTBA yang saat ini dipimpin oleh Direktur Utama Suryo Eko Hadianto, dan Direktur Pengembangan Usaha Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Farida Thamrin, Direktur Sumber Daya Manusia Dwi Fatan Lilyana, serta Direktur Operasi dan Produksi Suhedi.
(sra)