RSUD Mulia Kabupaten Puncak Jaya Melayani Operasi Bedah untuk Masyarakat

Selasa, 15 Maret 2022 - 19:35 WIB
RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Mulia di jalan Nggena Kampung Pruleme Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua, saat ini sudah menerima berbagai Operasi Bedah dan melayani berbagai penyakit di masyarakat, Selasa siang (15/03/2022).
click to zoom
RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Mulia di jalan Nggena Kampung Pruleme Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua, saat ini sudah menerima berbagai Operasi Bedah dan melayani berbagai penyakit di masyarakat, Selasa siang (15/03/2022).
click to zoom
RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Mulia di jalan Nggena Kampung Pruleme Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua, saat ini sudah menerima berbagai Operasi Bedah dan melayani berbagai penyakit di masyarakat, Selasa siang (15/03/2022).
click to zoom
RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Mulia di jalan Nggena Kampung Pruleme Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua, saat ini sudah menerima berbagai Operasi Bedah dan melayani berbagai penyakit di masyarakat, Selasa siang (15/03/2022).
click to zoom
RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Mulia di jalan Nggena Kampung Pruleme Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua, saat ini sudah menerima berbagai Operasi Bedah dan melayani berbagai penyakit di masyarakat, Selasa siang (15/03/2022).

dr. Reagan Resadita, SpB, setelah selesai melakukan operasi bedah beberapa pasien, ia mengungkapkan alhamdulillah pasiennya selamat walaupun pendarahan.

"Kebetulan tadi kita lagi banyak operasi, ada pasien shema totorak masif habis pasang OSD 5 hari yang lalu, pasiennya kena panah terus hari ini tadi kita cabut selang OSD nya, karena memang produknya sudah sedikit, terus alhamdulillah pasiennya juga selamat, memang walaupun pendarahan banyak sekali waktu kita pasang itu lebih dari 1 liter lebih," ucap Dr. Reagen Resadita, SpB.

Ia menjelaskan, hari ini juga menangani pemasangan gips karena anak kecil patah tulang lengan atas, dan melayani luka di tangan karena gir dalam motor

"Terus tadi juga kita operasi pasang gips karena anak kecil dia fraktur di tulang humerus atau tulang lengan atas, untung karena dia baru, jadi kita langsung pasang gips, baru kita kasih anti nyeri, trafena, reposisi, terus kita mobilisasi dengan gips, terus kasus-kasus yang disini yang sering juga kemarin ada yang singer trip injury, jadi luka di tangan karena masuk gir dalam motor, tadi kita sudah bersihkan disini sama suster olva, suster via, terus ada juga yang sudah patah tulangnya kita lepas gips, terus kasus-kasus dan trauma disini banyak emang kayak gitu, kita juga memang terasa pernah eksplor luka tembak ya, untung beberapa bisa dievakuasi dan yang lain kita cuci bersih saja," jelas dr. Reagen Resadita, SpB.

Bahkan, untuk pelayanan di ruang bedah ini jikalau sedikit hanya melayani satu pasien, sedangkan jikalau ramai bisa empat atau lima pasien dilayani dan RSUD mulia bisa melayani operasi apa saja.

"Paling sedikit satu dan kalau yang lagi ramai ini bisa empat bisa lima, sebenarnya kalau operasi bedah bisa melayani apa saja, cuman beberapa kendala yang masih ada disini karena mesin anestesi kita sedang rusak terus dokter anestinya juga belum ada, jadi kebanyakan kami masih bius sendiri,jadi bius general sendiri dengan menggunakan obat-obatan yang ada, jadion pelayannya memang belum maksimal, tapi kalau dokter biusnya datang, kita bisa kerjakan mulai dari buka domain, toraks, alat-alat lengkap cuma kendalanya itu adalah mesin anestesi sedang rusak dan tranfesnya belum kesini lagi," tandas dr. Reagen Resadita, SpB.

Berbicara perlengkapan di Ruang Bedah Dr Reagen Resadita, SpB, menurutnya sudah cukup walaupun RSUD mulia masih tipe (D)

"Kalau perlengkapan bedah dsini menurut ukuran saya tuh sudah cukup ya, jadi memang untuk ukuran standar rumah sakit tipe D dsini malah alat-alatnya bagus kayak gitu, dia lengkap terus beberapa alat tersedia banyak jadi untuk tindakan belum bisa dipakai karena itu tadi dokter biusnya belum ada tapi kalau alat-alatnya lengkap, terakhir senior saya disni juga bisa operasi semua-semua," tegas dr. Reagen Resadita, SpB.

Dokter spesialis bedah dr. Reagan Resadita, SpB, mengharapkan untuk instalansi perbedahan tulang untuk dilengkapi dan obat-obatan biusnya dilengkapi.

"Harapannya disini karena sering sekali ada pasien luka sajam, panah, fraktur, patah tulang seperti tadi mungkin harapannya untuk instalasi perbedahan tulang alat-alatnya dilengkapi lagi seperti kapatnya, bornya diperbaharui, tai kan alat buka gipsnya sudah baru dari pemerintah memang, sama fasilits obat-obatan biusnya lebih lengkap, supaya kita bisa kerjakan walaupun dokter biusnya tidak ada, tapi untuk kebanyakan tindakan bisa dilakukan disini," harap dr. Reagen Resadita, SpB.

Hal senada diungkapkan oleh Dirut (Direktur Utama) RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Mulia Kabupaten Puncak Jaya dr. Muhammad Nasir Ruki, S.Si, M.Kes, Apt, Sp.Gk, bahwa pada saat ini sudah ada 5 dokter specialis di RSUD Mulia yang selama ini melayani masyarakat. Yaitu Dr. Spesialis Bedah, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Anak, Spesialis Gizi Klinis,dan Spesialis Kulit, ditambah 7 dokter Umum.

"Karena Syarat akreditasi RS adalah adanya 4 spesialis

Dasar ditambah 3 spesialis pendukungnya, serta tersedianya Dokter Spesialis sesuai kebutuhan Daerah... Saat ini pelayanan untuk masyarakat di RSUD Mulia ada 3 pelayanan Dasar, satu dokter specialis penyakit dalam, kedua dokter specialis bedah, ketiga dokter specialis anak, kali ini kami sudah menyiapkan ketiga layanan tersebut, diantaranya dokter spesialis Bedah, Dokter Spesialis Anak dan Dokter Spesialis penyakit dalam, adapun Dokter Spesialis Obgin sementara dalam proses pengurusan datang ke kabupaten puncak jaya," ucap dr. Muhammad Nasir Ruki.

dr. Muhammad Nasir Ruki mengatakan, dengan adanya dokter specialis bedah ini, terbukti mengurangi rujukan pasien ke Provinsi Papua.

"Saat ini salah satu dari empat komponen tersebut bahwa dokter spesialis bedah kami telah melakukan beberapa kali pelayanan untuk masyarakat kita disini, sehingga kasus-kasus yang selama ini kita rujuk ke Provinsi saat ini kita sudah bisa mengurangi angka rujukan," tegas Dr. Muhammad Masir Ruki.

Ia menjelaskan sudah menangani kasus-kasus besar dengan adanya dokter sepasialis bedah diantaranya operasi bedah usus buntu, hernia, tumit dan lain-lain.

"Nah ada beberapa kasus yang kami tangani, dokter specialis bedah kami tangani itu diantaranya, operasi bedah usus buntu, hernia, kasus-kasus emergensi kemudian beberapa kasus tumor, itu bisa ditangani disini, yang sebelumnya sangat membebani rumah sakit dalam hal angka rujukan, kompensasi rujukan lebih besar," jelas dr. Muhammad Nasir Ruki.

Di Tahun 2022 Direktur Utama RSUD Mulia dr. Muhammad Nasir Ruki, sudah mengajukan untuk renovasi ruang bedah, renovasi gedung dan penambahan instrumen koperasi.

"Nah untuk tahun ini kita sudah ajukan kekurangan-kekurangan selama ini diruang bedah, termasuk gedungnya sendiri, jadi gedung yang ada saat ini juga akan direnovasi akan diadakan peremajaan kembali dan ditambah penambahan instrumen kamar operasi lain," kata dr. Muhammad Nasir Ruki.

Dirut RSUD Mulia Kabupaten Puncak Jaya dr. Nasir, mengharapkan kedepan bisa segera melaksanakan akreditasi rumah sakit dan peningkatan tipe rumah sakit dari D ke C.

"Harapan kami tentunya sesuai dengan harapan bpak Bupati Puncak Jaya, kedepan RSUD ini harus melayani pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat dan kemudian yang sangat urgent adalah akreditasi rumah sakit dan peningkapatan tipe rumah sakit (Dari D ke C), kalau tipe rumah sakit sudah meningkat kemudian akreditasi yang telah kita lakukan tentunya menjadi modal utama untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan kami mengharapkan dukungan semua pihak tertuama masyarakat," harap Dr. Muhammad Nasir Ruki.
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More