Hadir di Indonesia, Fintech Boost Raih Investment Grade A1
Rabu, 23 Maret 2022 - 06:02 WIB
Jakarta - Boost, penyedia teknologi keuangan regional (FinTech) terkemuka dengan kehadiran yang kuat di Indonesia, hari ini mengumumkan bahwa tahap perdana dari Senior Class A Medium Term Notes (MTN) atau surat utang jangka menengahnya telah mendapat peringkat A1 dari RAM Rating Services Berhad (RAM Ratings) yang berbasis di Malaysia. Lembaga ini merupakan pemeringkat kredit terkemuka dan terbesar di Asia Tenggara.
Hal ini menjadikan Boost sebagai perusahaan pembiayaan digital regional pertama yang berhasil memperoleh peringkat A1 untuk piutangnya di Malaysia. Raksasa Fintech yang merupakan bagian dari Axiata Group Berhad dan terdaftar di Bursa Malaysia ini menyediakan layanan mencakup layanan pembayaran, pinjaman alternatif, asuransi digital, layanan konten, dan solusi transaksi jual beli. Boost saat ini beroperasi dengan fokus utama di Malaysia dan Indonesia.
Mengumumkan hal yang sama, Sheyantha Abeykoon, Chief Executive Officer Boost mengatakan, "Kami senang sekali dapat menetapkan standar untuk industri yang berada pada tahap yang sangat baru, tetapi memiliki potensi besar. Peringkat A1 dari produk sekuritisasi ini merupakan bukti atas kualitas portofolio pembiayaan kami serta kekokohan platform pinjaman alternatif kami. Indonesia telah menjadi pasar yang penting bagi kami. Kami mengarahkan perhatian kami ke sini, untuk dapat melayani segmen yang saat ini kurang mendapat pelayanan secara maksimal melalui platform teknologi yang dapat diukur."
"Solusi digital-first kami sederhana dan tersedia bagi pelanggan, menggabungkan eKYC (e-Know Your Customer) yang komprehensif dengan durasi 3 menit untuk mengakses layanan aplikasi digital yang didukung oleh AI (Artificial Intelligence) dan alat pembelajaran mesin. Kami mengantisipasi bahwa peringkat ini akan membantu diversifikasi basis permodalan kami, sehingga kami dapat mendukung lebih banyak UMKM dan sepenuhnya fokus pada aspirasi kami untuk memperjuangkan inklusivitas keuangan dengan prospek melayani lebih banyak UMKM," tambah Abeykoon Selasa 22 Maret 2022.
Peringkat A1 diberikan berdasarkan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan /NPL) yang kurang dari 3 persen sejak pencairan dana untuk membiayai modal kerja UMKM, serta pembiayaan supply chain dan invoice untuk membantu UMKM mengembangkan bisnis mereka.
Dengan akselerasi digital yang sedang berlangsung, ada peluang yang sangat besar untuk membuat layanan keuangan menjadi lebih mudah diakses. Penilaian terhadap pemeringkatan semakin menggarisbawahi kemampuan dan kompetensi Boost dalam mempercepat inklusi keuangan untuk segmen yang kurang terlayani dan tidak terlayani melalui Boost Credit (sebelumnya dikenal dengan nama Aspirasi) dengan menggunakan rangka penilaian data alternatif yang kuat untuk menjamin pinjaman. Sejak diluncurkan pada tahun 2017, Boost telah berupaya memanfaatkan peluang untuk lebih memperluas jangkauan dan dampak positif terhadap segmen yang belum serta kurang terlayani.
Gurpreet Khera, Chief Business Officer Boost Credit mengatakan, Peringkat A1 merupakan tonggak penting dalam perjalanan kami membangun Bank Digital yang sesungguhnya dengan perkembangan secara alami dalam menyediakan layanan keuangan digital yang komprehensif untuk kawasan ini. Peringkat ini juga mencerminkan komitmen kami untuk terus meningkatkan penawaran produk kami karena kami membayangkan ekosistem yang baik atas inklusi keuangan di Asia Tenggara.
Peringkat atas piutang yang disekuritisasi ini memberi kepastian kepada calon investor tentang kemampuan operasional perusahaan. Ini juga memberi sinyal kepada pemangku kepentingan bahwa produknya telah diperiksa dan memenuhi persyaratan untuk penilaian sekuritisasi dibawah peringkat A1. Peringkat ini berlaku untuk MTN Senior Class A dengan tenor 30 bulan, dan akan dikeluarkan oleh Special Purpose Vehicle (SPV) Salvare Assets Berhad dan ditinjau setiap tahun.
Ke depannya, Boost Credit berkeinginan untuk menerbitkan lebih banyak produk MTN seiring dengan pertumbuhan portofolio pembiayaannya dalam memenuhi kebutuhan UMKM.
Pada Mei 2021, Boost berhasil mengakuisisi 68,75 persen saham PT Creative Mobile Adventure, yang mengoperasikan bisnis pembiayaan supply chain telekomunikasi dengan merek KIMO. Saat ini, Boost Indonesia telah tumbuh 5 kali lipat secara year-on-year dan berhasil menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 250 miliar per bulan. Hal ini menjadikan Boost sebagai salah satu P2P Lending terbesar di Indonesia.
Selama tiga tahun beroperasi, Boost Credit telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 4,1 triliun (RM 1,2 miliar) kepada pelaku UMKM di Malaysia dan Indonesia. Pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman dapat menikmati kemudahan layanan aplikasi secara digital selama 3 menit dengan proses persetujuan yang cepat untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam mengembangkan bisnis.
Pada tahun 2021, Boost mengumumkan kemitraan formal dengan RHB Bank, grup layanan keuangan yang terintegrasi serta terbesar keempat di Malaysia untuk membentuk konsorsium dan mengajukan penawaran untuk lisensi bank digital. Konsorsium tersebut adalah salah satu dari 29 pelamar resmi yang diterima oleh Bank Sentral Malaysia, Bank Negara Malaysia (BNM), di bawah Undang-Undang Jasa Keuangan 2013 dan Undang-Undang Jasa Keuangan Islam 2013, setelah periode aplikasi 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2021. Lima pelamar yang berhasil akan diberikan lisensi pada kuartal pertama tahun 2022.
Hal ini menjadikan Boost sebagai perusahaan pembiayaan digital regional pertama yang berhasil memperoleh peringkat A1 untuk piutangnya di Malaysia. Raksasa Fintech yang merupakan bagian dari Axiata Group Berhad dan terdaftar di Bursa Malaysia ini menyediakan layanan mencakup layanan pembayaran, pinjaman alternatif, asuransi digital, layanan konten, dan solusi transaksi jual beli. Boost saat ini beroperasi dengan fokus utama di Malaysia dan Indonesia.
Mengumumkan hal yang sama, Sheyantha Abeykoon, Chief Executive Officer Boost mengatakan, "Kami senang sekali dapat menetapkan standar untuk industri yang berada pada tahap yang sangat baru, tetapi memiliki potensi besar. Peringkat A1 dari produk sekuritisasi ini merupakan bukti atas kualitas portofolio pembiayaan kami serta kekokohan platform pinjaman alternatif kami. Indonesia telah menjadi pasar yang penting bagi kami. Kami mengarahkan perhatian kami ke sini, untuk dapat melayani segmen yang saat ini kurang mendapat pelayanan secara maksimal melalui platform teknologi yang dapat diukur."
"Solusi digital-first kami sederhana dan tersedia bagi pelanggan, menggabungkan eKYC (e-Know Your Customer) yang komprehensif dengan durasi 3 menit untuk mengakses layanan aplikasi digital yang didukung oleh AI (Artificial Intelligence) dan alat pembelajaran mesin. Kami mengantisipasi bahwa peringkat ini akan membantu diversifikasi basis permodalan kami, sehingga kami dapat mendukung lebih banyak UMKM dan sepenuhnya fokus pada aspirasi kami untuk memperjuangkan inklusivitas keuangan dengan prospek melayani lebih banyak UMKM," tambah Abeykoon Selasa 22 Maret 2022.
Peringkat A1 diberikan berdasarkan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan /NPL) yang kurang dari 3 persen sejak pencairan dana untuk membiayai modal kerja UMKM, serta pembiayaan supply chain dan invoice untuk membantu UMKM mengembangkan bisnis mereka.
Dengan akselerasi digital yang sedang berlangsung, ada peluang yang sangat besar untuk membuat layanan keuangan menjadi lebih mudah diakses. Penilaian terhadap pemeringkatan semakin menggarisbawahi kemampuan dan kompetensi Boost dalam mempercepat inklusi keuangan untuk segmen yang kurang terlayani dan tidak terlayani melalui Boost Credit (sebelumnya dikenal dengan nama Aspirasi) dengan menggunakan rangka penilaian data alternatif yang kuat untuk menjamin pinjaman. Sejak diluncurkan pada tahun 2017, Boost telah berupaya memanfaatkan peluang untuk lebih memperluas jangkauan dan dampak positif terhadap segmen yang belum serta kurang terlayani.
Gurpreet Khera, Chief Business Officer Boost Credit mengatakan, Peringkat A1 merupakan tonggak penting dalam perjalanan kami membangun Bank Digital yang sesungguhnya dengan perkembangan secara alami dalam menyediakan layanan keuangan digital yang komprehensif untuk kawasan ini. Peringkat ini juga mencerminkan komitmen kami untuk terus meningkatkan penawaran produk kami karena kami membayangkan ekosistem yang baik atas inklusi keuangan di Asia Tenggara.
Peringkat atas piutang yang disekuritisasi ini memberi kepastian kepada calon investor tentang kemampuan operasional perusahaan. Ini juga memberi sinyal kepada pemangku kepentingan bahwa produknya telah diperiksa dan memenuhi persyaratan untuk penilaian sekuritisasi dibawah peringkat A1. Peringkat ini berlaku untuk MTN Senior Class A dengan tenor 30 bulan, dan akan dikeluarkan oleh Special Purpose Vehicle (SPV) Salvare Assets Berhad dan ditinjau setiap tahun.
Ke depannya, Boost Credit berkeinginan untuk menerbitkan lebih banyak produk MTN seiring dengan pertumbuhan portofolio pembiayaannya dalam memenuhi kebutuhan UMKM.
Pada Mei 2021, Boost berhasil mengakuisisi 68,75 persen saham PT Creative Mobile Adventure, yang mengoperasikan bisnis pembiayaan supply chain telekomunikasi dengan merek KIMO. Saat ini, Boost Indonesia telah tumbuh 5 kali lipat secara year-on-year dan berhasil menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 250 miliar per bulan. Hal ini menjadikan Boost sebagai salah satu P2P Lending terbesar di Indonesia.
Selama tiga tahun beroperasi, Boost Credit telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 4,1 triliun (RM 1,2 miliar) kepada pelaku UMKM di Malaysia dan Indonesia. Pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman dapat menikmati kemudahan layanan aplikasi secara digital selama 3 menit dengan proses persetujuan yang cepat untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam mengembangkan bisnis.
Pada tahun 2021, Boost mengumumkan kemitraan formal dengan RHB Bank, grup layanan keuangan yang terintegrasi serta terbesar keempat di Malaysia untuk membentuk konsorsium dan mengajukan penawaran untuk lisensi bank digital. Konsorsium tersebut adalah salah satu dari 29 pelamar resmi yang diterima oleh Bank Sentral Malaysia, Bank Negara Malaysia (BNM), di bawah Undang-Undang Jasa Keuangan 2013 dan Undang-Undang Jasa Keuangan Islam 2013, setelah periode aplikasi 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2021. Lima pelamar yang berhasil akan diberikan lisensi pada kuartal pertama tahun 2022.
(sra)