Indonesia Care Cs Salurkan Bantuan untuk Pesantren Tahfiz yang Terbakar di Karawang
Sabtu, 16 April 2022 - 07:40 WIB
Sejumlah lembaga kemanusiaan yang di motori Indonesia Care, menyalurkan sejumlah bantuan logistik dan uang tunai untuk pesantren Miftahul Khairat yang sempat mengalami kebakaran pada medio Februari 2022 lalu dan menewaskan 8 santri tahfidznya.
Bantuan yang diberikan merupakan hasil kolaborasi antara Indonesia Care, Brigade Relawan Nusantara (BRN), Wakaf Qur'an Al Azhar, Ruang Baik, Asar Community, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), Cafe Relawan (CARE) serta The Jak Tanah Abang.
Demikian diungkapkan Direktur Voulenter Network Indonesia Care, Muhammad Syahri usai kunjungan ke pesantren Tahfidz tersebut di Karawang, Jumat (15/4). "Selain itu bantuan juga dari individu sejumlah donatur Indonesia Care berupa uang tunai," tandas pria yang akrab disapa bang Choy itu.
Choy mengaku, kunjungan kali ini adalah yang kedua. "Pertama saat assasment sebelum puasa sekaligus penyerahan bantuan awal. Dan kali ini di momentum Jumat kedua Ramadhan kami membawa bantuan berikutnya berupa 70 kitab suci Al Qur'an, mukena, beras, perlengkapan mandi, selimut, susu kaleng, dan lain-lain," ungkapnya.
Komandan Pusat Brigade Relawan Nusantara (BRN), Farhan di lokasi yang sama mengaku sedih dan menyampaikan duka cita mendalam setelah mendengar paparan pengasuh pesantren yang sudah berdiri sejak 1930-an tersebut, ustadz Abdul Muhaimin.
"Semoga musibah ini tidak terulang kembali. Buat para santri dibseluruh pesantren di Indonesia perlu dibekali pelatihan mitigasi bencana termasuk dalam hal bencana kebakaran. Sehingga bisa dicegah terjadinya peristiwa serupa dan dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa," harapnya.
Usai menerima penyerahan simbolis bantuan dari sejumlah lembaga kemanusiaan tersebut pengasuh pesantren Miftahul Khairat, ustadz Abdul Muhaimin menyampaikan ucapan terima kasih dan mendoakan para donatur dan lembaga kemanusiaan serta media yang membantu diberikan keberkahan dan selalu amanah dalam tugas mulianya.
"Alhamdulillah untuk pembangunan kembali gedung sudah di bantu dari pemerintah Kabupaten dan provinsi serta BAZNAS. Sedangkan kebutuhan logistik santri serta santunan mengalir dari lembaga kemanusiaan, komunitas maupun individu dermawan," ungkapnya.
Seperti diketahui, pada 21 Februari lalu, pesantren Tahfidz Miftahul Khairat yang berada di Manggung Jaya, Kabupaten Kerawang Terbakar. Dalam peristiwa yang terjadi siang hari tersebut pesantren yang memiliki sekitar 800 lebih santri kehilangan 8 santri Tahfiz ciliknya. Mereka ikut terbakar karena tak sempat menyelamatkan diri. " Saat kejadian santri-santri MI (madrasah Ibtidaiyah/setingkat SD) tengah istirahat siang. Mereka memang diwajibkan tidur siang sebelum melanjutkan pembelajaran berikutnya. Saat itulah musibah terjadi," imbuh ustadz Muhaimin meng Nang peristiwa tersebut.
Hasil investigasi kepolisian, peristiwa kebakaran disebabkan korsleting listrik. "Kebakaran tidak terlihat karena terjadi di lantai dua. Diperkirakan api berada di atas plafon," katanya.
Bantuan yang diberikan merupakan hasil kolaborasi antara Indonesia Care, Brigade Relawan Nusantara (BRN), Wakaf Qur'an Al Azhar, Ruang Baik, Asar Community, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), Cafe Relawan (CARE) serta The Jak Tanah Abang.
Demikian diungkapkan Direktur Voulenter Network Indonesia Care, Muhammad Syahri usai kunjungan ke pesantren Tahfidz tersebut di Karawang, Jumat (15/4). "Selain itu bantuan juga dari individu sejumlah donatur Indonesia Care berupa uang tunai," tandas pria yang akrab disapa bang Choy itu.
Choy mengaku, kunjungan kali ini adalah yang kedua. "Pertama saat assasment sebelum puasa sekaligus penyerahan bantuan awal. Dan kali ini di momentum Jumat kedua Ramadhan kami membawa bantuan berikutnya berupa 70 kitab suci Al Qur'an, mukena, beras, perlengkapan mandi, selimut, susu kaleng, dan lain-lain," ungkapnya.
Komandan Pusat Brigade Relawan Nusantara (BRN), Farhan di lokasi yang sama mengaku sedih dan menyampaikan duka cita mendalam setelah mendengar paparan pengasuh pesantren yang sudah berdiri sejak 1930-an tersebut, ustadz Abdul Muhaimin.
"Semoga musibah ini tidak terulang kembali. Buat para santri dibseluruh pesantren di Indonesia perlu dibekali pelatihan mitigasi bencana termasuk dalam hal bencana kebakaran. Sehingga bisa dicegah terjadinya peristiwa serupa dan dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa," harapnya.
Usai menerima penyerahan simbolis bantuan dari sejumlah lembaga kemanusiaan tersebut pengasuh pesantren Miftahul Khairat, ustadz Abdul Muhaimin menyampaikan ucapan terima kasih dan mendoakan para donatur dan lembaga kemanusiaan serta media yang membantu diberikan keberkahan dan selalu amanah dalam tugas mulianya.
"Alhamdulillah untuk pembangunan kembali gedung sudah di bantu dari pemerintah Kabupaten dan provinsi serta BAZNAS. Sedangkan kebutuhan logistik santri serta santunan mengalir dari lembaga kemanusiaan, komunitas maupun individu dermawan," ungkapnya.
Seperti diketahui, pada 21 Februari lalu, pesantren Tahfidz Miftahul Khairat yang berada di Manggung Jaya, Kabupaten Kerawang Terbakar. Dalam peristiwa yang terjadi siang hari tersebut pesantren yang memiliki sekitar 800 lebih santri kehilangan 8 santri Tahfiz ciliknya. Mereka ikut terbakar karena tak sempat menyelamatkan diri. " Saat kejadian santri-santri MI (madrasah Ibtidaiyah/setingkat SD) tengah istirahat siang. Mereka memang diwajibkan tidur siang sebelum melanjutkan pembelajaran berikutnya. Saat itulah musibah terjadi," imbuh ustadz Muhaimin meng Nang peristiwa tersebut.
Hasil investigasi kepolisian, peristiwa kebakaran disebabkan korsleting listrik. "Kebakaran tidak terlihat karena terjadi di lantai dua. Diperkirakan api berada di atas plafon," katanya.
(sra)