Menteri PPA dan Menteri Koperasi-UKM Hadiri Plenary Meeting Kedua G20 Empower

Kamis, 19 Mei 2022 - 08:22 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Bintang Puspayoga dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meninjau bazaar UMKM di sela acara Plenary Meeting Kedua G20 Empower di Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
click to zoom
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Bintang Puspayoga dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meninjau bazaar UMKM di sela acara Plenary Meeting Kedua G20 Empower di Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
click to zoom
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Bintang Puspayoga dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meninjau bazaar UMKM di sela acara Plenary Meeting Kedua G20 Empower di Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
click to zoom
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Bintang Puspayoga dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meninjau bazaar UMKM di sela acara Plenary Meeting Kedua G20 Empower di Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
click to zoom
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Bintang Puspayoga dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meninjau bazaar UMKM di sela acara Plenary Meeting Kedua G20 Empower di Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).

Menteri Teten mengatakan pandemi Covid-19 yang membuat banyak pengusaha perempuan terpukul saat ini diharapkan bisa bangkit kembali seiring melandainya pandemi di Indonesia. Namun sejumlah kendala selama ini masih banyak dihadapi pengusaha perempuan, antara lain keterbatasan pembiayaan, kurangnya promosi produk yang dihasilkan, serta masih minimnya kemampuan teknologi digital. "Untuk meringankan kendala tersebut maka diperlukan adanya kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, serta investor selain adanya kebijakan yang mendukung pengusaha UKM perempuan," katanya.

Sementara Bintang Puspayoga mengatakan dampak pandemi Covid-19 membuat perempuan menjadi tulang punggung perekonomian keluarga karena suami mereka tidak bekerja atau meninggal dunia. "Cukup signifikan angka perempuan yang terus menjadi tulang punggung dari keluarga mereka karena mungkin suaminya sekarang tidak bekerja atau sudah meninggal dunia akibat Covid-19," katanya. Menurutnya, G20 Empower merupakan salah satu working group pada Presidency G20 Indonesia yang bertujuan mengakselerasi kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan di sektor swasta.

perempuan yang bekerja juga menghadapi tantangan yaitu terjadinya gelombang PHK baik di sektor formal, informal dan pekerja migran.Selain itu, bagi pelaku usaha perempuan, tingginya harga bahan baku untuk produksi telah membuat mereka sulit dalam menjaga keberlanjutan usaha mereka. Oleh karena itu, pihaknya berharap diskusi 2nd Side Event G20 Empower ini dapat memperkuat komitmen dalam mengatasi isu yang dihadapi perempuan di negara-negara G20 dan seluruh dunia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang memberikan sambutan secara virtual mengatakan, sesi ini dinilai sangat penting dan strategis untuk membantu pengusaha UKM perempuan dalam mengembangkan usahanya, serta dalam upaya meningkatkan produktivitas, promosi, serta pelatihan. Kementerian kami tentu siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk memajukan pengusaha UKM perempuan," katanya.

Menteri BUMN Erick Thohir secara virtual juga mengatakan kementeriannya sangat serius dan berkomitmen untuk membantu pengusaha UKM perempuan yang selama ini sudah memberikan kontribusi cukup besar bagi perekonomian nasional. Menurutnya, isu pengusaha perempuan memang masih ada seperti kurangnya keterwakilan dalam dunia usaha, masih menghadapi diskriminasi, hingga kurang mendapat rasa aman dan nyaman di tempat kerja.

Sementara Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan XL Axiata punya kepemimpinan perempuan terbesar di Industri telekomunikasi Indonesia. Menurutnya, perusahaan bisa mencapai angka tersebut dengan cara memberikan pemahaman kepada sebuah pemimpin perusahaan bahwa pemberdayaan perempuan bukan cuma sekadar diberikan akses.
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More