Kerjasama Digitalisasi Antareja Mahada Makmur dan Hexagon
Jum'at, 20 Mei 2022 - 07:14 WIB
Antareja Mahada Makmur (AMM), anak perusahaan Putra Perkasa Abadi kontraktor pertambangan terbesar ketiga di Indonesia, berencana menaikkan target produksi sebesar 40 persen overburden removal di 2022. Upaya strategis dilakukan AMM yaitu digitalisasi melalui kerjasama dengan Hexagon berupa pengadaan 176 unit HxGN MineOperate OP Pro yang akan diimplementasikan pada areal tambang Multi Harapan Utama dan Alamjaya Bara Pratama di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Melalui kerjasama ini, AMM menargetkan efisiensi sebesar USD15 juta/tahun dan peningkatan produksi sebesar 5-7persen.
“Transformasi digital ini memang sudah kita rencanakan sebagai salah satu tujuan dalam sistem manajemen, adanya rencana kenaikan target dari yang sebelumnya 275 juta BCM menjadi 400 juta BCM merupakan target besar yang tidak akan bisa jika dilakukan manual, perlu adanya digitalisasi, salah satunya melalui kerjasama dengan Hexagon, untuk bersama-sama bersinergi dalam menyelesaikan isu secara real time”, ujar Joko Triraharjo selaku Presiden Direktur AMM.
Sistem OP Pro dari Hexagon nantinya berperan dalam mengkombinasikan perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengotomatisasi alur kerja, meminimalisir human error, meningkatkan safety, memudahkan pengelolaan armada dan memaksimalkan efisiensi operasional di lapangan. Penggunaan Mine Operate Fleet Management ini juga ditujukan untuk mempermudah proses integrasi data pada dua site AMM yaitu MHU dan ABP agar semua proses yang terjadi dapat dipantau secara real time dan sebagai upaya evaluasi kerja yang tepat sasaran agar penyelesainnya dapat dieksekusi secara maksimal.
“Hexagon sebagai perusahaan digital akan memberikan teknologi terbaik kami untuk menyokong kebutuhan operasional PPA di lapangan. Lebih daripada itu kerjasama ini juga dapat meningkatkan efektivitas dan kemajuan bisnis bagi kedua belah pihak.” jelas Simon Stone selaku Vice President, Asia Pacific Hexagon’s Mining division.
Terjalinnya kerjasama di bidang teknologi ini kemudian menjadi bukti upaya AMM guna mencapai work to perfection atau kesempurnaan kerja. Nilai tersebut sangat dijunjung tinggi AMM untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil optimal guna meningkatkan pelayanan kepada para stakeholder.
“Transformasi digital ini memang sudah kita rencanakan sebagai salah satu tujuan dalam sistem manajemen, adanya rencana kenaikan target dari yang sebelumnya 275 juta BCM menjadi 400 juta BCM merupakan target besar yang tidak akan bisa jika dilakukan manual, perlu adanya digitalisasi, salah satunya melalui kerjasama dengan Hexagon, untuk bersama-sama bersinergi dalam menyelesaikan isu secara real time”, ujar Joko Triraharjo selaku Presiden Direktur AMM.
Sistem OP Pro dari Hexagon nantinya berperan dalam mengkombinasikan perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengotomatisasi alur kerja, meminimalisir human error, meningkatkan safety, memudahkan pengelolaan armada dan memaksimalkan efisiensi operasional di lapangan. Penggunaan Mine Operate Fleet Management ini juga ditujukan untuk mempermudah proses integrasi data pada dua site AMM yaitu MHU dan ABP agar semua proses yang terjadi dapat dipantau secara real time dan sebagai upaya evaluasi kerja yang tepat sasaran agar penyelesainnya dapat dieksekusi secara maksimal.
“Hexagon sebagai perusahaan digital akan memberikan teknologi terbaik kami untuk menyokong kebutuhan operasional PPA di lapangan. Lebih daripada itu kerjasama ini juga dapat meningkatkan efektivitas dan kemajuan bisnis bagi kedua belah pihak.” jelas Simon Stone selaku Vice President, Asia Pacific Hexagon’s Mining division.
Terjalinnya kerjasama di bidang teknologi ini kemudian menjadi bukti upaya AMM guna mencapai work to perfection atau kesempurnaan kerja. Nilai tersebut sangat dijunjung tinggi AMM untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil optimal guna meningkatkan pelayanan kepada para stakeholder.
(ary)