Dukung Petarung Indonesia Rebut Kontrak UFC, Mola Gratiskan Tayangan Road to UFC

Rabu, 08 Juni 2022 - 14:40 WIB
Dalam rangka memberikan dukungan bagi ke-5 atlet MMA Indonesia yang berusaha merebut kontrak UFC, MOLA menayangkan acara pertandingan kualifikasi pertarungan mereka di ROAD TO UFC secara LIVE tanpa biaya.
click to zoom
Dalam rangka memberikan dukungan bagi ke-5 atlet MMA Indonesia yang berusaha merebut kontrak UFC, MOLA menayangkan acara pertandingan kualifikasi pertarungan mereka di ROAD TO UFC secara LIVE tanpa biaya.
click to zoom
Dalam rangka memberikan dukungan bagi ke-5 atlet MMA Indonesia yang berusaha merebut kontrak UFC, MOLA menayangkan acara pertandingan kualifikasi pertarungan mereka di ROAD TO UFC secara LIVE tanpa biaya.

Sebagai ajang MMA terbaik dunia, UFC menghadirkan petarung dari seluruh pelosok dunia. Namun selama ini perwakilan Asia umumnya didominasi petarung dari Cina dan Korea saja. Untuk pertama kalinya UFC mengundang 5 petarung Indonesia untuk membuktikan kemampuan mereka.

Sebagai bagian dari UFC® 275 di Singapura, Rama Supandhi (flyweight), Jeka Saragih (lightweight), Gugun Gusman (bantamweight), Angga Hans (featherweight), dan Jeremia Siregar (flyweight) akan menghadapi kandidat terbaik Asia yang juga memperebutkan kontrak UFC untuk masing-masing kelas berat mereka. Partai kualifikasi para petarung Indonesia bisa disaksikan mulai tanggal 9 sampai dengan 10 Juni 2022.

Max Metino selaku Professor Brazilian Jiu-Jitsu Black Belt yang juga pengamat perkembangan MMA di Indonesia merasa optimis dengan keikutsertaan petarung Indonesia di ROAD TO UFC.

“Melihat persiapan latihan dari kelima fighters ini, saya melihat peluang besar untuk Indonesia lolos ke babak ke-2,” ucapnya ditemui setelah mengikuti latihan bersama di Synergy BJJ MMA Singapore Camp (6/6).

Senada dengan pengamatan Max, CEO dan mantan juara One Pride, Fransino Tirta, yang juga pemegang Blackbelt Brazilian Jiu-jitsu menyatakan bahwa para petarung Indonesia memiliki kemampuan ground game yang lebih matang dari lawan-lawannya.

“Meski lebih senior, lawan Jeka sepertinya hanya terbiasa bertarung dengan style tinju atau striking, sehingga akan kesulitan menghadapi kemampuan grappling Jeka. Hal yang sama berlaku juga bagi Angga. Sehingga keduanya kemungkinan bisa mengakhiri pertarungan dengan menggunakan submission. Selain itu, lawan Jeka berasal dari negara yang tidak menghasilkan petarung-petarung MMA yang tangguh,” sebut Fransino.

Fransino menambahkan, “Para petarung akan bisa mendapatkan kontrak UFC, jika bisa memenangkan minimal 2 pertarungan. Selain menjadi orang Indonesia pertama yang jadi atlet UFC, pastinya akan menjadi atlet MMA dengan bayaran tertinggi di tanah air, “jelas Fransino.

Perwakilan MOLA, Mirwan Suwarso mengatakan, “Sungguh membanggakan bisa melihat petarung Indonesia di UFC. Tentunya kita berharap mereka bisa meraih sukses karena keberhasilan mereka akan meningkatkan minat masyarakat di tanah air, bukan hanya menjadi penonton tapi juga menjadi atlet MMA, olah raga dengan perkembangan terpesat di dunia dalam 10 tahun terakhir ini,” tutup Mirwan.

Foto Dok Mola
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More