Bank KB Bukopin Jalin Kerja Sama dengan lnternational Finance Corporation

Yulianto

Rabu, 31 Agustus 2022 - 06:30 WIB

click to zoom

Presiden Director of PT Bank KB Bukopin Tbk, Woo Yeul Lee (tengah), Deputi Bidang Koordinasi dan Pertambangan, Perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto (kiri), Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kemenkeu, Denny Ridwan (kedua kanan), Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno (kedua kiri) menghadiri kerja sama PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) dengan lnternational Finance Corporation (lFC) yang merupakan salah satu entitas yang terafiliasi dengan World Bank, resmi menjadi bank swasta pertama yang menerbitkan obligasi sosial.

click to zoom

Adapun skema obligasi sosial senilai USD300 juta atau Rp4,41 triliun (kurs Rp14.713 per USD). Bank KB Bukopin melalui social bond bisa digunakan untuk program yang fokus pada penanganan dampak sosial ekonomi akibat Covid-19. Khususnya untuk program seperti pemertaan akses pendidikan dan kesehatan, serta proyek infrastruktur dasar seperti air bersih, saluran pembuangan, sanitasi, transportasi, hingga energi yang terjangkau.

click to zoom

Presiden Director of PT Bank KB Bukopin Tbk, Woo Yeul Lee (kedua kiri), Komisaris Utama KB Bukopin Jerry Marmen (kanan), Kepala Region Asia IFC Asif Mustaqim (kiri) dan Direktur Pengawasan Bank Otoritas Jasa Keuangan Kusdarmawan Agustianto menghadiri kerja sama pembiayaan sosial bond PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) dengan International Finance Corporation (IFC) di Jakarta. Selasa, (30/8/2022). Kerja sama PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) dengan lnternational Finance Corporation (lFC) yang merupakan salah satu entitas yang terafiliasi dengan World Bank, resmi menjadi bank swasta pertama yang menerbitkan obligasi sosial. Adapun skema obligasi sosial senilai USD300 juta atau Rp4,41 triliun (kurs Rp14.713 per USD).

Bank KB Bukopin melalui social bond bisa digunakan untuk program yang fokus pada penanganan dampak sosial ekonomi akibat Covid-19. Khususnya untuk program seperti pemertaan akses pendidikan dan kesehatan, serta proyek infrastruktur dasar seperti air bersih, saluran pembuangan, sanitasi, transportasi, hingga energi yang terjangkau.

(sra)