JAN Dukung dan Kawal Instruksi Kapolri Soal Turunkan Stunting

Kamis, 26 Januari 2023 - 18:28 WIB
Koordinator Jaringan Aktivis Nusantara (JAN), Romadhon Jasn, mendukung dan mengawal instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk ikut membantu program pemerintah dalam rangka menurunkan angka Stunting di seluruh Indonesia.
click to zoom
Koordinator Jaringan Aktivis Nusantara (JAN), Romadhon Jasn, mendukung dan mengawal instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk ikut membantu program pemerintah dalam rangka menurunkan angka Stunting di seluruh Indonesia.
click to zoom
JAKARTA-- Koordinator Jaringan Aktivis Nusantara (JAN), Romadhon Jasn, mendukung dan mengawal instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk ikut membantu program pemerintah dalam rangka menurunkan angka Stunting di seluruh Indonesia.

“Jaringan Aktivisi Nusantara siap mendukung dan mengawal instruksi Kapolri dalam membantu program menurunkan angka Stunting di seluruh Indonesia”, tutur Romadhon, Kamis (26/1), melalui keterangan persnya.

Lebih lanjut Romadhon mengatakan stunting adalah salah satu permasalahan gizi yang menjadi fokus Pemerintah Indonesia, Stunting merupakan status gizi yang didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U dimana dalam standar antropometri penilaian status gizi anak, hasil pengukuran tersebut berada pada ambang batas (Z-Score) <-2 SD sampai dengan -3 SD (pendek) dan <-3 SD (sangat pendek).

“Stunting yang telah tejadi bila tidak diimbangi dengan catch-up growth (tumbuh kejar) mengakibatkan menurunnya pertumbuhan, masalah stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan, kematian dan hambatan pada pertumbuhan baik motorik maupun mental," tuturnya.

Romadhon menjelaskan Stunting telah menjadi masalah dunia karena implikasinya menentukan masa depan bangsa. Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki tingat prevalensi stunting tinggi. Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6%. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4%. Angka ini masih jauh dari angka target yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), seharusnya angka stunting tidak lebih dari 20%.

“Kendala pelaksanaan pencapaian target penurunan stunting antara lain karena belum tersedianya strategi komprehensif untuk dijabarkan dalam pelaksanaan program intervensi mendukung pencegahan stunting, mulai perbaikan gizi dan kesehatan ibu dan anak balita pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK), sehingga butuh kerja sama semua pihak untuk menyukseskan program menurunkan angka Stunting di seluruh Indonesia," ujarnya.

Menurut Romadhon yang dilakukan Kapolri dengan mengistruksikan seluruh jajarannya untuk ikut membantu program Pemerintah dalam rangka menurunkan angka Stunting di seluruh Indonesia sudah sangat tepat.

“Kami menganggap yang dilakukan Kapolri sudah sangat tepat dengan melibatkan Polri untuk membantu menurunkan Stunting, kami juga berharap Polri dan pemerintah dapat menggandeng lembaga mahasiswa untuk menyukseskan hal tersebut," tutupnya.
(sra)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More