Turunkan Bobot 65 Kg, Finalis Lmen Hindari Santan dan Makanan Berminyak di Hari Lebaran

Selasa, 25 April 2023 - 07:00 WIB
Pernah memiliki berat badan hingga 110 kilogram (kg) semasa duduk dibangku SMP dan SMA, Leo Chandra yang merupakan top 50 besar kompetisi LMen of the year 2020 mengaku sangat menghindari makanan bersantan dan berminyak terutama di saat hari raya.
click to zoom
Masih dalam suasana lebaran di rumahnya, lelaki kelahiran Asahan Sumatera utara 18 Juni 1996 silam tersebut menuturkan dengan bobotnya yang ideal saat ini yaitu 74 kg, jika menyantap makanan yang mengandung turunan dari sari kelapa, Leo mengaku tubuhnya menjadi lekas gemuk dan dihinggapi berbagai jenis penyakit.
click to zoom
Jakarta - Pernah memiliki berat badan hingga 110 kilogram (kg) semasa duduk dibangku SMP dan SMA, Leo Chandra yang merupakan top 50 besar kompetisi LMen of the year 2020 mengaku sangat menghindari makanan bersantan dan berminyak terutama di saat hari raya.

Masih dalam suasana lebaran di rumahnya, lelaki kelahiran Asahan Sumatera utara 18 Juni 1996 silam tersebut menuturkan dengan bobotnya yang ideal saat ini yaitu 74 kg, jika menyantap makanan yang mengandung turunan dari sari kelapa, Leo mengaku tubuhnya menjadi lekas gemuk dan dihinggapi berbagai jenis penyakit.

"Dengan bobot tubuh seberat itu dikisaran usia 13 hingga 18 tahun, saya malas berolahraga dan terkena beberapa penyakit seperti gula, obesitas, hipertensi dan vertigo," ungkap Leo Chandra dihari keempat hari raya Idul Fitri 1444 H pada Selasa (25/4).

Leo yang kini bekerja sebagai reporter di TV One mengaku pada moment hari raya Idul Fitri, dimana banyak aneka hidangan lezat tersaji dirinya sangat menghindari makanan yang bersantan. "Makanan yang bersantan tentu nikmat, namun makanan yang banyak mengandung santan dan berminyak pasti saya hindari untuk mengantisipasi menumpuknya lemak dan berat tubuh yang kemungkinan naik drastis," lanjut Leo menjelaskan.

Leo mengisahkan selepas lulus SMA di tahun 2014 lalu, ketika dirinya masih memiliki berat badan 100 kilogram, dirinya bertekad merantau ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah di Universitas Bina Nusantara Jakarta. Ketika itu Leo yang mengambil jurusan komunikasi media menambahkan bahwa sesampainya di ibu kota, dia tertarik untuk mengikuti program diet yang tengah trend saat itu.

Namun demikian setelah dijalani, mahasiswa berprestasi dibidang journalist pada tahun 2017 yaitu citizen journalist academy yang digelar oleh Liputan6 dan Pertamina tersebut, ditengah jalan akhirnya mengurungkan diri. "Untuk mendapatkan berat badan menjadi 50 kilogram seperti yang disyaratkan dalam program diet yang trend saat itu memang sangat berat. Saya akhirnya memilih program diet dengan pola hidup sehat," papar Leo yang memiliki passion dibidang broadcast.

Dengan membuat program diet dengan hidup sehat yang dijalaninya selama 3 tahun, kala itu Leo benar-benar mencapai bobot tubuh yang diinginkan yaitu seberat 50 kilogram. Dengan bobot tubuh dan tinggi badan yang terbilang ideal saat itu, Leo yang juga hobi gym atau olah tubuh saat itu bergabung dengan sebuah agency model catwalk pria, bermain iklan serta foto model untuk brand baju.

Untuk mendapatkan tubuh yang kian atletis, Leo yang membawakan tema "Mental health akibat bullying terhadap fisik" ketika mengikuti kompetisi LMen di tahun 2020 mengaku rutin melakukan giat gym semenjak tahun 2019 hingga sekarang.

Selain itu Leo yang rajin nge-gym semenjak 4 tahun silam menghimbau kepada para pemudik untuk menyantap makanan direbus, menghindari gorengan, banyak minum air putih serta makan terakhir pada pukul 7 malam.

Kepada para pelaku pecinta kuliner di hari raya Idul Fitri ini, Leo yang kini memiliki tinggi tubuh 178 centimeter serta berat badan 74 kilogram juga mengingatkan agar para pemudik tetap memilih menu sehat yang seimbang. "Selain ketupat, rendang, opor maupun sambal goreng ati, saya berharap para pemudik juga mengkonsumsi buah dan sayur-mayur agar kondisi tetap fit selama mudik," tutup Leo.
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More