Ratusan Warga Korban Banjir Libya Unjuk Rasa di Masjid Al Sahaba Kota Derna

Selasa, 19 September 2023 - 11:31 WIB
Warga membentangkan poster bertuliskan Derna, kota yang tengah berduka, menuntut haknya saat mengikuti unjuk rasa di depan Masjid Al Sahaba, Derna, Libya, Senin (18/9/2023)
click to zoom
Ratusan warga menggelar unjuk rasa di depan Masjid Al Sahaba, Derna, Libya, Senin (18/9/2023)
click to zoom
Ratusan warga menggelar unjuk rasa di depan Masjid Al Sahaba, Derna, Libya, Senin (18/9/2023)
click to zoom
Ratusan warga menggelar unjuk rasa di depan Masjid Al Sahaba, Derna, Libya, Senin (18/9/2023)
click to zoom
DERNA - Ratusan warga Kota Derna. Libya, menggelar unjuk rasa di depan Masjid Al Sahaba melampiaskan kemarahan terhadap pihak berwenang dan menuntut pertanggungjawaban setelah banjir menewaskan ribuan penduduk dan menghancurkan seluruh lingkungan.

Para pengunjuk rasa membidik para pejabat, termasuk ketua parlemen Libya yang berbasis di wilayah timur, Aguila Saleh, selama demonstrasi di luar Masjid Al Sahaba, Senin (18/9). Halaman masjid penuh sesak oleh para demonstran bahkan beberapa duduk di atap depan kubah emas, yang merupakan simbol Kota Derna.

Sore harinya, pengunjuk rasa yang marah membakar rumah pria yang menjabat sebagai Wali Kota Derna saat banjir terjadi, Abdulmenam al-Ghaithi, manajer kantornya mengatakan kepada REUTERS.

Hichem Abu Chkiouat, seorang menteri di pemerintahan Libya timur, mengatakan Ghaithi telah diberhentikan dari jabatannya. Reuters tidak dapat segera menghubungi Ghaithi untuk memberikan komentar.

Pemerintahan paralel di Libya timur mengatakan Perdana Menteri Usama Hamad memberhentikan semua anggota dewan kota Derna dan merujuk mereka ke penyelidikan.

Mansour, seorang mahasiswa yang ikut serta dalam protes tersebut, mengatakan dia menginginkan penyelidikan segera atas runtuhnya bendungan tersebut, yang “membuat kita kehilangan ribuan orang yang kita cintai”.

Taha Miftah, 39, mengatakan protes tersebut merupakan pesan bahwa “pemerintah telah gagal mengelola krisis ini”, dan menambahkan bahwa parlemenlah yang paling patut disalahkan.

Dia menyerukan penyelidikan internasional terhadap bencana tersebut dan rekonstruksi di bawah pengawasan internasional.

Jumlah total korban tewas belum diketahui, dan ribuan orang masih hilang. Para pejabat telah memberikan jumlah korban tewas yang sangat bervariasi. WHO telah mengkonfirmasi 3.922 kematian.

FOTO : REUTERS/Zohra Bensemra, Esam Omran Al-Fetori
(ary)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More