Tak Lupa Shalat ! Demonstran Pro Palestina Tumpah di New York
Sabtu, 14 Oktober 2023 - 13:15 WIB
NEW YORK - Demonstran pro-Palestina menjalankan shalat berjamaah di sela unjuk rasa di Times Square, Manhattan, New York, Amerika Serikat, Jumat (13/10/2023) waktu setempat atau Sabtu (14/10) pagi WIB. Ribuan demonstran pro-Palestina turun ke jalan menyuarakan dukungan mereka terhadap warga Gaza.
Kerumunan pengunjuk rasa berkumpul di dekat Times Square, Manhattan, menuntut kemerdekaan Palestina dan mengecam pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu yang mengintensifkan serangan di Jalur Gaza sebagai pembalasan serangan mendadak pejuang Hamas di Israel.
Para pengunjuk rasa, banyak yang mengenakan masker untuk menyembunyikan identitas mereka karena khawatir akan keselamatan mereka sendiri, meneriakkan slogan-slogan seperti "Bebaskan Palestina" dan "Netanyahu, bagaimana menurut Anda? Berapa banyak anak yang telah Anda bunuh hari ini?"
Unjuk rasa ini terjadi ketika polisi di New York dan kota-kota AS lainnya mengatakan mereka meningkatkan patroli di sekitar sinagoga, masjid, dan institusi Yahudi dan Muslim lainnya, meskipun pihak berwenang bersikeras bahwa mereka tidak mengetahui adanya ancaman spesifik atau ancaman yang dapat dipercaya.
FOTO : REUTERS/Eduardo Munoz
Kerumunan pengunjuk rasa berkumpul di dekat Times Square, Manhattan, menuntut kemerdekaan Palestina dan mengecam pemerintahan PM Israel Benjamin Netanyahu yang mengintensifkan serangan di Jalur Gaza sebagai pembalasan serangan mendadak pejuang Hamas di Israel.
Para pengunjuk rasa, banyak yang mengenakan masker untuk menyembunyikan identitas mereka karena khawatir akan keselamatan mereka sendiri, meneriakkan slogan-slogan seperti "Bebaskan Palestina" dan "Netanyahu, bagaimana menurut Anda? Berapa banyak anak yang telah Anda bunuh hari ini?"
Unjuk rasa ini terjadi ketika polisi di New York dan kota-kota AS lainnya mengatakan mereka meningkatkan patroli di sekitar sinagoga, masjid, dan institusi Yahudi dan Muslim lainnya, meskipun pihak berwenang bersikeras bahwa mereka tidak mengetahui adanya ancaman spesifik atau ancaman yang dapat dipercaya.
FOTO : REUTERS/Eduardo Munoz
(ary)