Cerita Pilu Warga Palestina Keturunan Korea yang Berhasil Lolos dari Gempuran Israel

Jum'at, 03 November 2023 - 10:28 WIB
Tangkapan layar Warga Korea Selatan-Palestina Sohair saat diwawancarai Reuters usai dievakuasi dari ke Gaza ke Arish Mesir.
click to zoom
Tangkapan layar Warga Korea Selatan-Palestina Sohair saat diwawancarai Reuters usai dievakuasi dari ke Gaza ke Arish Mesir.
click to zoom
Warga palestina akhirnya diizinkan mengungsi keluar Gaza, usai 3 minggu digempur serangan Israel. Puluhan warga yang terluka selama konflik juga dievakuasi ke Mesir untuk mendapatkan perawatan yang lebih layak.

Sebuah keluarga Korea Selatan termasuk di antara warga negara asing yang dievakuasi dari Gaza ke Mesir melalui penyeberangan perbatasan Rafah pada hari Kamis (2 November).

Keluarga tersebut, termasuk Sohair, ibu, saudara laki-lakinya, dan seorang bayi, telah mencoba menyeberangi perbatasan sebanyak empat kali dan gagal, dan berhasil menyeberang pada upaya kelima pada hari Kamis.

"Saya berkewarganegaraan Korea dan kami tinggal di Gaza, sudah 26 hari, hampir sebulan sejak perang di Gaza. Alhamdulillah, hari ini kami meninggalkan Gaza menuju Mesir. Syukurlah, kami meninggalkan perang, situasi ini, tetapi keluarga dan kerabat kami masih berada di Gaza. Situasi di Gaza sangat sulit, sangat buruk. Saya berharap semua orang terus mempublikasikan tentang masalah ini karena ini masih berlangsung," ujar Sohair.

Sohair mengatakan kepada Reuters,"Kami mengungsi dari Kota Gaza ke Khan Younis di selatan. Pemboman terjadi di mana-mana, di selatan, di utara, di Gaza, ke mana pun Anda pergi. Pemboman sedang berlangsung ketika kami datang ke selatan. Situasinya sulit, dan pembomannya intens."

Setelah blokade total Gaza selama lebih dari tiga minggu, para pemegang paspor asing dan beberapa orang yang terluka diizinkan keluar di ujung selatan. Pejabat perbatasan Palestina, Wael Abu Mehsen, mengatakan bahwa 400 warga negara asing akan berangkat ke Mesir melalui perlintasan Rafah pada hari Kamis, setelah sekitar 320 orang pada hari Rabu. Puluhan warga Palestina yang terluka kritis juga akan menyeberang.

Perang terbaru dalam konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini dimulai ketika para pejuang Hamas menerobos perbatasan pada tanggal 7 Oktober. Israel mengatakan bahwa mereka menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 200 orang dalam hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarahnya.

Pemboman Israel terhadap daerah kantong kecil Palestina yang berpenduduk 2,3 juta jiwa ini telah menewaskan sedikitnya 9.061 orang, termasuk 3.648 anak-anak, menurut otoritas kesehatan Gaza.

(Produksi: Mai Shams El-Din/Foto Tangkapan Layar Video)
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More