Jadi Juri Zayed Award for Human Fraternity, Jusuf Kalla akan Bertemu dengan Paus Fransiskus
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 10:32 WIB
Vatikan - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla dijadwalkan bertemu dengan Paus Fransiskus,
terkait Zayed Award for Human Fraternity di Roma-Italia, Jumat (23/10/2020) pagi waktu setempat.
Jusuf Kalla merupakan salah satu dari Dewan Juri Zayed yang akan berdiskusi dengan Paus tentang
kriteria utama; misalnya komitmen dan perbuatan seseorang dalam bidang kemanusiaan, persaudaraan dan
solidaritas kemanusiaan.
Menurut rencana, seluruh Dewan Juri yang berjumlah 5 orang akan beraudiensi
dengan Paus Fransiskus di Ruangan Pribadi Paus di Tahta Suci Vatikan. Dalam pertemuan
tersebut diagendakan
Para Dewan Juri dan Panitia Zayed Award for Human Fraternity, meminta pandangan Paus Frasiskus tentang
Toleransi, Kemanusiaan dan Persaudaraan antar sesama, untuk dijadikan rujukan dewan juri menilai para nominator.
Direncanakan, Dewan Juri juga akan beraudiensi
dengan Grand Seikh Al Azhar - Seikh Ahmad At -Thayyib di Kairo-Mesir,
untuk meminta pandangan yang
sama seperti pertemuan dengan Paus Fransiskus.
Sehari sebelumnya, pertemuan pertama dewan
juri
dimulai jam 11 pagi waktu setempat. Pembicaraan menyangkut jadwal proses, evaluasi dan keputusan juri tentang
calon-calon penerima penghargaan, mulai september 2020 dan diumumkan tanggal 4 februari 2021.
Selain Jusuf Kalla,
Para Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity adalah Catherine Samba Panza - Former President Central of
Arfican Republic, Adama Dieng - Former United Nations Under Secretary General
and Soecial Adviser of The
Secretary General on The Prevention Genocide, Cardinal Dominique Mamberti
- Supreme Tribunal of the Apolistic Signature
, Michaelle Jean - 27th Governor General, Commander in
Chief of Canada, dipimipin oleh Mohamed Mahmoud Abdulsalam -
Secretary General of the Higher Committe
of Human Fraternity.
Pertemuan di Vatikan ini merupakan yang kedua bagi
para dewan juri dan panitia Zayed Award for Human Fraternity, membicarakan mengenai kriteria penilaian bagi calon
nominator. Sebelumnya, pada pertengahan september yang lalu, dewan juri melakuan pertemuan virtual.
Zayed Award
for Human Fraternity dicetuskan dari hasil kesepakatan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Dr Ahmed
At-Tayyeb yang telah menandatangani dokumen bersejarah, Deklarasi Abu Dhabi, dalam Pertemuan Persaudaraan Manusia
di Uni Emirat Arab, pada awal bulan Februari 2019.
Deklarasi yang disebut "Dokumen Persaudaraan
Manusia untuk
Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan" itu berupaya mendorong untuk hubungan yang lebih kuat antara umat manusia.
Selain itu juga mempromosikan kepada hidup berdampingan antara umat beragama untuk
melawan ekstremisme dan dampak negatifnya.(*)
terkait Zayed Award for Human Fraternity di Roma-Italia, Jumat (23/10/2020) pagi waktu setempat.
Jusuf Kalla merupakan salah satu dari Dewan Juri Zayed yang akan berdiskusi dengan Paus tentang
kriteria utama; misalnya komitmen dan perbuatan seseorang dalam bidang kemanusiaan, persaudaraan dan
solidaritas kemanusiaan.
Menurut rencana, seluruh Dewan Juri yang berjumlah 5 orang akan beraudiensi
dengan Paus Fransiskus di Ruangan Pribadi Paus di Tahta Suci Vatikan. Dalam pertemuan
tersebut diagendakan
Para Dewan Juri dan Panitia Zayed Award for Human Fraternity, meminta pandangan Paus Frasiskus tentang
Toleransi, Kemanusiaan dan Persaudaraan antar sesama, untuk dijadikan rujukan dewan juri menilai para nominator.
Direncanakan, Dewan Juri juga akan beraudiensi
dengan Grand Seikh Al Azhar - Seikh Ahmad At -Thayyib di Kairo-Mesir,
untuk meminta pandangan yang
sama seperti pertemuan dengan Paus Fransiskus.
Sehari sebelumnya, pertemuan pertama dewan
juri
dimulai jam 11 pagi waktu setempat. Pembicaraan menyangkut jadwal proses, evaluasi dan keputusan juri tentang
calon-calon penerima penghargaan, mulai september 2020 dan diumumkan tanggal 4 februari 2021.
Selain Jusuf Kalla,
Para Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity adalah Catherine Samba Panza - Former President Central of
Arfican Republic, Adama Dieng - Former United Nations Under Secretary General
and Soecial Adviser of The
Secretary General on The Prevention Genocide, Cardinal Dominique Mamberti
- Supreme Tribunal of the Apolistic Signature
, Michaelle Jean - 27th Governor General, Commander in
Chief of Canada, dipimipin oleh Mohamed Mahmoud Abdulsalam -
Secretary General of the Higher Committe
of Human Fraternity.
Pertemuan di Vatikan ini merupakan yang kedua bagi
para dewan juri dan panitia Zayed Award for Human Fraternity, membicarakan mengenai kriteria penilaian bagi calon
nominator. Sebelumnya, pada pertengahan september yang lalu, dewan juri melakuan pertemuan virtual.
Zayed Award
for Human Fraternity dicetuskan dari hasil kesepakatan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Dr Ahmed
At-Tayyeb yang telah menandatangani dokumen bersejarah, Deklarasi Abu Dhabi, dalam Pertemuan Persaudaraan Manusia
di Uni Emirat Arab, pada awal bulan Februari 2019.
Deklarasi yang disebut "Dokumen Persaudaraan
Manusia untuk
Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan" itu berupaya mendorong untuk hubungan yang lebih kuat antara umat manusia.
Selain itu juga mempromosikan kepada hidup berdampingan antara umat beragama untuk
melawan ekstremisme dan dampak negatifnya.(*)
(ziz)