Penerapan CCUS Tingkatkan Produksi Minyak dan Tekan Emisi Karbon
Minggu, 24 Desember 2023 - 12:59 WIB
BOJONEGORO - Lapangan Pertamina EP Sukowati Field, Bojonegoro, Jawa Timur menjadi tempat ke-2 implementasi teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di wilayah kerja Pertamina setelah sebelumnya melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang.
Tahapan bersejarah program CCUS Pertamina ini menginjeksikan sebanyak 500 Ton CO2 ke sumur Sukowati-18 (SKW-18) selama tujuh hari. Penerapan teknologi CCUS tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi lapangan melalui penerapan CO2 Enhanced Oil Recovery (EOR).
Pertamina berkolaborasi bersama berbagai mitra strategis untuk pengembangan CCS/CCUS di seluruh Indonesia. Selain di Lapangan Sukowati. Pertamina juga sedang mengembangkan program CCS/CCUS di 7 lokasi lainnya di seluruh Indonesia yaitu di Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Asri Basin, Jatibarang, Gundih, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah.
SVP Research Technology and Innovation Pertamina Oki Muraza menyebut, hasil kajian injeksi CO2 kedua ini diharapkan dapat diterapkan di lapangan-lapangan Pertamina lainnya yang sedang aktif melakukan kegiatan studi CO2-EOR guna mendukung capaian target 1 juta barel minyak per hari (BOPD) pada tahun 2030.
Direktur Pengembangan & Produksi PT Pertamina Hulu Energi Awang Lazuardi berharap hasil tersebut bisa dievaluasi dan dilanjutkan ke tahap implementasi penuh dengan sumber CO2 dari Jambaran Tiung Biru dan bisa mendorong peningkatan produksi Sukowati.
Sementara, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji menyatakan Indonesia memiliki potensi besar di bidang CCUS. Keberhasilan di lapangan Sukowati akan jadi contoh di masa depan dengan kapasitas CO2 yang besar.
Implementasi teknologi CCS/CCUS mendorong peningkatan produksi Pertamina dan merealisasikan komitmen sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi yang mendukung dekarbonisasi pada target Net Zero Emission 2060. Hal ini berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s) dan sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis serta operasi Pertamina.
Pekerja lintas fungsi berkoordinasi untuk mewujudkan capaian CCUS di Lapangan Sukowati dari hasil studi antara Pertamina, Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) dan Japan Petroleum Exploration Company Limited (JAPEX) yang merupakan tindak lanjut dari Joint Study Agreement para pihak yang ditandatangani pada Juli 2023 lalu.
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara melalui Kepala Kelompok Kerja Perolehan Tahap Lanjut - SKK Migas Arif Bagus Prasetya menyebut, Proyek CO2 H&P di Sumur SKW-18 memiliki prioritas besar di SKK Migas seiring dengan Rencana Jangka Panjang Produksi Minyak 2020-2050.
Foto dan
Teks : Budi Candra Setya
Editor : Andika Wahyu
Tahapan bersejarah program CCUS Pertamina ini menginjeksikan sebanyak 500 Ton CO2 ke sumur Sukowati-18 (SKW-18) selama tujuh hari. Penerapan teknologi CCUS tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi lapangan melalui penerapan CO2 Enhanced Oil Recovery (EOR).
Pertamina berkolaborasi bersama berbagai mitra strategis untuk pengembangan CCS/CCUS di seluruh Indonesia. Selain di Lapangan Sukowati. Pertamina juga sedang mengembangkan program CCS/CCUS di 7 lokasi lainnya di seluruh Indonesia yaitu di Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Asri Basin, Jatibarang, Gundih, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah.
SVP Research Technology and Innovation Pertamina Oki Muraza menyebut, hasil kajian injeksi CO2 kedua ini diharapkan dapat diterapkan di lapangan-lapangan Pertamina lainnya yang sedang aktif melakukan kegiatan studi CO2-EOR guna mendukung capaian target 1 juta barel minyak per hari (BOPD) pada tahun 2030.
Direktur Pengembangan & Produksi PT Pertamina Hulu Energi Awang Lazuardi berharap hasil tersebut bisa dievaluasi dan dilanjutkan ke tahap implementasi penuh dengan sumber CO2 dari Jambaran Tiung Biru dan bisa mendorong peningkatan produksi Sukowati.
Sementara, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji menyatakan Indonesia memiliki potensi besar di bidang CCUS. Keberhasilan di lapangan Sukowati akan jadi contoh di masa depan dengan kapasitas CO2 yang besar.
Implementasi teknologi CCS/CCUS mendorong peningkatan produksi Pertamina dan merealisasikan komitmen sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi yang mendukung dekarbonisasi pada target Net Zero Emission 2060. Hal ini berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s) dan sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis serta operasi Pertamina.
Pekerja lintas fungsi berkoordinasi untuk mewujudkan capaian CCUS di Lapangan Sukowati dari hasil studi antara Pertamina, Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) dan Japan Petroleum Exploration Company Limited (JAPEX) yang merupakan tindak lanjut dari Joint Study Agreement para pihak yang ditandatangani pada Juli 2023 lalu.
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara melalui Kepala Kelompok Kerja Perolehan Tahap Lanjut - SKK Migas Arif Bagus Prasetya menyebut, Proyek CO2 H&P di Sumur SKW-18 memiliki prioritas besar di SKK Migas seiring dengan Rencana Jangka Panjang Produksi Minyak 2020-2050.
Foto dan
Teks : Budi Candra Setya
Editor : Andika Wahyu
(rat)