Ditemani Siti Atikoh, Ganjar Jenguk Dua Relawan Korban Penganiayaan Oknum TNI di RSUD Boyolali
Senin, 01 Januari 2024 - 05:31 WIB
Boyolali-Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menjenguk relawan Ganjar-Mahfud yang menjadi korban penganiayaan oleh oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah.
Ganjar nampak ditemani oleh sang istri yakni Siti Atikoh saat ke RSUD Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah, pada Minggu (31/12/2023) malam, untuk menjenguk Slamet Andono dan Arif Diva.
Raut muka Ganjar nampak sedih melihat keadaan korban. Bahkan, sang istri Siti Atikoh terlihat menangis lantaran tak kuasa melihat kondisi para relawan Ganjar-Mahfud ini.
“Saya datang kesini sebagai bentuk pertanggungjawaban karena dia pendukung saya. Dari tujuh anak yang mengalami, ada dua yang masih dirawat. Satu (korban) saya tidak sempat ngomong karena masih tidur, karena situasinya masih bengkak-bengkak, yang satu sudah bisa diajak bicara,” kata Ganjar usai menjenguk korban.
Dikatakan Ganjar dirinya sempat berdiskusi dengan pihak rumah sakit terkait kondisi dari Slamet Andono dan Arif Diva yang menjadi korban penganiayaan.
“Hasil pemeriksaan dokter baik dan bagus ya, tidak ada gegar otak. Tulang tengkoraknya bagus, terus kemudian otaknya bagus, satu memar patah gigi,” jelas Ganjar.
Lebih jauh, Capres berambut putih ini juga mengatakan bahwa dia mendengarkan langsung cerita dari para korban mengenai peristiwa penganiayaan.
“Memang mendengarkan cerita dari dia (korban). Jadi kejadiannya dia lagi berhenti di lampu merah. Tiba-tiba di pukul tidak ada cerita, jadi kalo ada penjelasan lain rasa-rasa harus pengadilan biar semuanya sama,” tegas Ganjar.
“(Yang) pertama menceritakan itu dia ditarik ke dalam dipukuli mereka berseragam,” tambah Ganjar.
Ganjar turut mengimbau kepada semua pihak dalam menyelesaikan masalah tidak boleh ada kekerasan bahkan sampai main hakim sendiri.
“Kalo ada yang melanggar kasih ke aparat, aparat yang harus menangani. Enggak cerita main hakim sendiri, ini cerita rakyat yang harus bisa diingatkan siapapun tidak boleh mengatasnamakan apapun dengan semena-mena kami akan urus itu dan kami konunikasi,” tutup Ganjar.
Sebagaimana diketahui, peristiwa pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud viral di media sosial. Dalam video itu, bertuliskan relawan yang baru selesai mengikuti acara di Boyolali.
Mereka lalu dicegat sejumlah oknum TNI Tak lama setelahnya, para pelaku langsung menghampiri pemotor yang tengah melintas, kemudian menyeretnya dan melakukan pengeroyokan.
Ganjar nampak ditemani oleh sang istri yakni Siti Atikoh saat ke RSUD Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah, pada Minggu (31/12/2023) malam, untuk menjenguk Slamet Andono dan Arif Diva.
Raut muka Ganjar nampak sedih melihat keadaan korban. Bahkan, sang istri Siti Atikoh terlihat menangis lantaran tak kuasa melihat kondisi para relawan Ganjar-Mahfud ini.
“Saya datang kesini sebagai bentuk pertanggungjawaban karena dia pendukung saya. Dari tujuh anak yang mengalami, ada dua yang masih dirawat. Satu (korban) saya tidak sempat ngomong karena masih tidur, karena situasinya masih bengkak-bengkak, yang satu sudah bisa diajak bicara,” kata Ganjar usai menjenguk korban.
Dikatakan Ganjar dirinya sempat berdiskusi dengan pihak rumah sakit terkait kondisi dari Slamet Andono dan Arif Diva yang menjadi korban penganiayaan.
“Hasil pemeriksaan dokter baik dan bagus ya, tidak ada gegar otak. Tulang tengkoraknya bagus, terus kemudian otaknya bagus, satu memar patah gigi,” jelas Ganjar.
Lebih jauh, Capres berambut putih ini juga mengatakan bahwa dia mendengarkan langsung cerita dari para korban mengenai peristiwa penganiayaan.
“Memang mendengarkan cerita dari dia (korban). Jadi kejadiannya dia lagi berhenti di lampu merah. Tiba-tiba di pukul tidak ada cerita, jadi kalo ada penjelasan lain rasa-rasa harus pengadilan biar semuanya sama,” tegas Ganjar.
“(Yang) pertama menceritakan itu dia ditarik ke dalam dipukuli mereka berseragam,” tambah Ganjar.
Ganjar turut mengimbau kepada semua pihak dalam menyelesaikan masalah tidak boleh ada kekerasan bahkan sampai main hakim sendiri.
“Kalo ada yang melanggar kasih ke aparat, aparat yang harus menangani. Enggak cerita main hakim sendiri, ini cerita rakyat yang harus bisa diingatkan siapapun tidak boleh mengatasnamakan apapun dengan semena-mena kami akan urus itu dan kami konunikasi,” tutup Ganjar.
Sebagaimana diketahui, peristiwa pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud viral di media sosial. Dalam video itu, bertuliskan relawan yang baru selesai mengikuti acara di Boyolali.
Mereka lalu dicegat sejumlah oknum TNI Tak lama setelahnya, para pelaku langsung menghampiri pemotor yang tengah melintas, kemudian menyeretnya dan melakukan pengeroyokan.
(sra)