Indonesia Heritage Agency Tinjau Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi Muaro Jambi Sebagai Ikon Budaya Nasional

Rabu, 10 Januari 2024 - 10:01 WIB
Candi Gumpung, bagian dari Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi Muaro Jambi, adalah sebuah candi Buddha yang khas dengan struktur batu bata merahnya yang telah sebagian runtuh, memberikan wawasan tentang arsitektur dan kebudayaan masa lalu.
click to zoom
(Plt.) Kepala Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency), Ahmad Mahendra mendampingi Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbudristek, Suharti beserta jajaran Kemendikbudristek meninjau Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi Muaro Jambi
click to zoom
(Plt.) Kepala Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency), Ahmad Mahendra mendampingi Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid dan Bupati Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah meninjau Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi Muaro Jambi
click to zoom
Candi Tinggi merupakan salah satu struktur menonjol di kompleks Candi Muaro Jambi, dikenal karena arsitekturnya yang unik dengan ketinggian yang lebih besar dibandingkan candi-candi lain di area tersebut
click to zoom
Candi Tinggi merupakan salah satu struktur menonjol di kompleks Candi Muaro Jambi, dikenal karena arsitekturnya yang unik dengan ketinggian yang lebih besar dibandingkan candi-candi lain di area tersebut
click to zoom
Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi Muaro Jambi, terletak di tepi Sungai Batanghari di Provinsi Jambi, Sumatra, Indonesia, adalah salah satu Kawasan Cagar Budaya Buddhis tertua dan terluas di Asia Tenggara. Berasal dari abad ke-7 hingga ke-13, kompleks ini erat kaitannya dengan sejarah Kerajaan Melayu Kuno.
click to zoom
Kawasan ini memiliki luas 3.981 hektar, terdapat 11 candi utama, namun diperkirakan masih terdapat 82 reruntuhan yang tertimbun dalam gundukan-gundukan. Kawasan ini membentang sepanjang 7,5 kilometer dari barat ke timur tepian Sungai Batanghari, sebagai sungai terpanjang di Sumatera.
click to zoom
Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi Muaro Jambi tidak hanya penting untuk memahami sejarah dan perkembangan Buddhisme di Indonesia tetapi juga dinamika sosial dan politik di Sumatra kuno. Saat ini, sebagai situs wisata dan penelitian, usaha pelestarian dan revitalisasi dilakukan oleh Indonesian Heritage Agency untuk menjaga warisan sejarah ini tetap lestari bagi generasi yang akan datang, menjadikannya sumber pengetahuan yang berharga tentang masa lalu Indonesia.
click to zoom
Jambi, 9 Januari 2024 - Indonesian Heritage Agency (Museum dan Cagar Budaya/IHA), sebuah badan layanan umum dibawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan museum, galeri serta situs cagar budaya nasional di Indonesia, hari ini melakukan tinjauan untuk perencanaan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi Muaro Jambi, Cagar Budaya Buddhis tertua dan terluas di Asia Tenggara, sebagai bagian dari upaya untuk mengangkat situs bersejarah ini menjadi cagar budaya bertaraf internasional. Kunjungan ini merupakan bagian penting dari strategi IHA untuk meningkatkan pengakuan dan apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia.

Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi Muaro Jambi kini menjadi fokus utama IHA dalam pelestarian situs cagar budaya nasional. Kunjungan ini melibatkan serangkaian peninjauan terhadap kondisi terkini candi dan diskusi dengan para ahli arkeologi, sejarah, dan pelestarian.

(Plt.) Kepala Museum dan Cagar Budaya (IHA), Ahmad Mahendra, menyatakan, "Kunjungan ini tidak hanya simbol komitmen kami terhadap pelestarian warisan budaya, tetapi juga langkah awal yang strategis dalam rencana pengembangan Candi Muaro Jambi. Kami bertekad untuk melindungi dan mempromosikan situs ini tidak hanya sebagai saksi sejarah, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan pembelajaran bagi generasi mendatang."

Selain peninjauan, IHA juga merencanakan serangkaian kolaborasi dengan pemerintah lokal, komunitas setempat, dan para pakar internasional. Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan Candi Muaro Jambi lebih lanjut dalam jaringan destinasi budaya dan pendidikan, serta meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pelestarian situs bersejarah.

Ahmad Mahendra menambahkan, “IHA percaya bahwa melalui kolaborasi dan inovasi yang inklusif, Candi Muaro Jambi dapat dijadikan model bagi pelestarian dan pengembangan situs-situs warisan budaya lainnya di Indonesia.”
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More