Tak Gentar, Pejuang Houthi Tetap Bela Palestina Meski Dicap Teroris oleh Amerika
Sabtu, 20 Januari 2024 - 13:35 WIB
Para pendukung Houthi berunjuk rasa untuk mengecam pelabelan Houthi oleh Amerika Serikat sebagai kelompok 'Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus', di Sanaa, Yaman, 19 Januari 2024.
click to zoom
Para pendukung Houthi berunjuk rasa untuk mengecam pelabelan Houthi oleh Amerika Serikat sebagai kelompok 'Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus', di Sanaa, Yaman, 19 Januari 2024.
click to zoom
Para pendukung Houthi berunjuk rasa untuk mengecam pelabelan Houthi oleh Amerika Serikat sebagai kelompok 'Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus', di Sanaa, Yaman, 19 Januari 2024.
click to zoom
Kelompok yang menguasai sebagian besar Yaman itu menyatakan label teroris yang diberikan AS itu tak akan menyusutkan semangat mereka tetap membela Palestina dari agresi Israel.
click to zoom
Kelompok yang menguasai sebagian besar Yaman itu menyatakan label teroris yang diberikan AS itu tak akan menyusutkan semangat mereka tetap membela Palestina dari agresi Israel.
click to zoom
Kelompok yang menguasai sebagian besar Yaman itu menyatakan label teroris yang diberikan AS itu tak akan menyusutkan semangat mereka tetap membela Palestina dari agresi Israel.
click to zoom
Houthi juga bersumpah akan terus menyerang dan membajak kapal-kapal milik Israel, AS dan negara-negara sekutu di Laut Merah.
click to zoom
Houthi juga bersumpah akan terus menyerang dan membajak kapal-kapal milik Israel, AS dan negara-negara sekutu di Laut Merah.
click to zoom
Para pendukung Houthi berunjuk rasa untuk mengecam pelabelan Houthi oleh Amerika Serikat sebagai kelompok 'Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus', di Sanaa, Yaman, 19 Januari 2024. Kelompok yang menguasai sebagian besar Yaman itu menyatakan label teroris yang diberikan AS itu tak akan menyusutkan semangat mereka tetap membela Palestina dari agresi Israel.
Houthi juga bersumpah akan terus menyerang dan membajak kapal-kapal milik Israel, AS dan negara-negara sekutu di Laut Merah.
REUTERS/Khaled Abdullah
(sra)