Kadin Indonesia Tingkatkan Hubungan Indonesia-China dalam Konferensi Pertukaran Bisnis China Shandong – Indonesia

Rabu, 06 Maret 2024 - 16:46 WIB
Deputi Sekretaris Jenderal Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Rahmad Widjaja Sakti menyampaikan nilai strategis hubungan ekonomi Indonesia dan Tiongkok. Dunia usaha di Indonesia berharap konferensi ini memperdalam hubungan dagang dan Investasi Indonsia dengan berbagai kota dan provinsi di Tiongkok.
click to zoom
Deputi Sekretaris Jenderal Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Rahmad Widjaja Sakti (tengah) bersama perwakilan delegasi bisnis China (Shandong) hadir dalam Konferensi Pertukaran Bisnis China Shandong Indonesia.
click to zoom
Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) bersama dengan Kemenko Marves, Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa menyelenggarakan China (Shandong) - Indonesia Business Exchange Conference, di Jakarta. Hadir beragam delegasi lintas sektor bisnis dari Tiongkok di Jakarta. Pertemuan ini berupaya memperdalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok.
click to zoom
Delegasi bisnis yang terdiri dari lebih dari 70 entitas bisnis dari Shandong – Tiongkok tiba di Indonesia untuk mengeksplorasi peluang investasi yang menjanjikan. Dipimpin oleh Wakil Gubernur Shandong, Song Junji, delegasi bisnis Shandong hadir membawa perwakilan dari pemerintah Kota Yantai serta pejabat dari Kementerian TIK dan Badan Nasional Penilaian Kualitas Komoditas Shandong.

Delegasi ini juga tertarik untuk mencari komoditas lokal di Indonesia, terutama produk pertanian seperti nanas, mangga, rempah-rempah, bahan baku untuk obat tradisional Tiongkok, karet, peralatan penyimpanan, dan sumber daya manusia untuk bekerja di Shandong. Meskipun belum ada rencana investasi yang konkret, mereka juga tertarik untuk mengeksplorasi peluang investasi di sektor karet dan ban di Indonesia.

Deputi Sekretaris Jenderal Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Rahmad Widjaja Sakti, menyampaikan bahwa saat ini Tiongkok merupakan mitra perdagangan dan investasi terbesar Indonesia. Tiongkok mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia dalam program hilirisasi. Indonesia yang dulu merupakan eksportir bahan mentah, sekarang lewat dukungan program hilirisasi dapat menjadi eksportir barang jadi bernilai tambah. Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, serta kaya akan sumber daya lain seperti timah, bauksit dan tembaga, program hilirisasi Indonesia yang bekerja sama dengan Tiongkok adalah langkah yang tepat.

Dari pertemuan bisnis yang berlangsung, tercatat bahwa investasi sebesar 1 miliar dolar AS telah diumumkan dari Yantai ke Indonesia, dengan 11 proyek saat ini sedang berjalan. Selain itu, investasi Shandong berkontribusi banyak pada kesuksesan proyek kereta api cepat di Indonesia, sebagai perusahaan-perusahaan manufaktur untuk kereta cepat Jakarta – Bandung.

Perusahaan-perusahaan besar dari Shandong juga telah menunjukkan minat yang signifikan dalam investasi di Indonesia. Sebagai contoh, Nanshan Group telah menginvestasikan 6 miliar dolar AS untuk membangun pabrik aluminium di Pulau Bintan, dan mereka berharap untuk mengeksplorasi lebih banyak peluang investasi di masa depan.

Kunjungan delegasi bisnis Shandong ini menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Shandong dan Indonesia, serta memperluas kerjasama di berbagai sektor yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More