Perayaan 70 Tahun Kerja Sama Ukraina dan UNESCO Diselimuti Kesedihan dan Keberanian Melindungi Budaya
Rabu, 08 Mei 2024 - 14:04 WIB
JAKARTA- Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia dengan bangga mengumumkan bahwa Ukraina merayakan 70 tahun keanggotaan dalam Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada Minggu (12/05/24).
Hal tersebut merupakan tonggak bersejarah dalam perjalanan Ukraina di panggung internasional, perayaan ini mencerminkan komitmen Ukraina terhadap perdamaian, pendidikan, dan pelestarian budaya yang telah menjadi landasan bagi kontribusi Ukraina dalam arena global.
“Ukraina telah memainkan peran yang aktif dan konstruktif dalam mendukung misi dan nilai-nilai UNESCO yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, pendidikan, dan kerjasama lintas budaya di seluruh dunia,” tutur Vasyl Ivanovich Hamianin, Duta Besar Ukraina di Indonesia dalam keterangannya di media pada Senin (06/05/24)
Selama tujuh dekade keanggotaannya, Ukraina terus berperan aktif dalam memajukan misi UNESCO, termasuk dengan mengajukan banding kepada PBB untuk mendeklarasikan salah satu tahun sebagai Tahun Internasional Perlindungan, Pelestarian, dan Kebangkitan Warisan Budaya, yang didukung oleh Sidang Majelis Umum PBB ke-56.
Selain itu, negara tersebut menjadi bagian dari para pionir dalam peluncuran proyek tentang peran UNESCO dalam membangun tatanan ekonomi internasional baru, studi dan penyebaran budaya Slavia, dan berbagai inisiatif lainnya.
Selama periode 2021-2023 Ukraina telah berkontribusi dengan menjadi anggota beberapa badan kerja utama UNESCO, termasuk Komite Warisan Dunia, Dewan Eksekutif Komisi Oseanografi Antarpemerintah, dan berbagai komite antarpemerintah lainnya yang bertujuan untuk memajukan komunikasi internasional dan melindungi kekayaan budaya.
Ukraina juga memiliki situs budaya Kota Kuno Tauric Chersonese dan Chora yang berlokasi di Sevastopol, merupakan salah satu dari tujuh situs budaya yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, namun sayangnya hal tersebut terancam punah karena invasi Rusia terhadap Ukraina.
“Ukraina juga mengirimkan banyak pesan ke UNESCO tentang betapa terancamnya objek-objek yang berada di bawah naungan tanah air Ukraina, ini benar-benar masalah besar. Jika objek-objek itu hilang akan hilang selamanya dari peradaban, walau dapat dibangun kembali namun akan berbeda, fokus kami sekarang adalah melindungi nilai-nilai kebudayaan Ukraina dari ancaman invasi,” tambah Vasyl.
Vasyl juga menjelaskan walaupun dalam memperingati tonggak bersejarah ini, kita juga tidak boleh melupakan tantangan-tantangan yang masih dihadapi oleh Ukraina. Konsekuensi dari agresi militer penuh skala oleh Federasi Rusia tetap menjadi isu yang relevan bagi Ukraina, dengan Republik Otonom Krimea terus menjadi fokus perhatian.
Dalam momentum perayaan ini, sejalan dengan misi UNESCO, Kedutaan Besar Ukraina ingin menyatakan apresiasi yang mendalam terhadap kerjasama yang berkelanjutan antara Ukraina dan UNESCO, serta harapan semoga warisan budaya di negara tersebut bisa terus terjaga dengan adanya keadilan dan perdamaian. Ukraina juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung misi dan program-program organisasi ini di masa depan.
“Kami percaya bahwa hubungan Ukraina dengan UNESCO akan terus berkembang, dan memberikan manfaat yang besar bagi perdamaian, pendidikan, dan budaya di seluruh dunia, karena kerusakan objek budaya yang terjadi di Ukraina bukan hanya sebatas nilai-nilai Ukraina, tetapi merupakan nilai-nilai kemanusiaan, jadi kami akan terus berusaha melindungi sesuatu yang menjadi milik umat manusia. ” ungkap Vasyl.
Hal tersebut merupakan tonggak bersejarah dalam perjalanan Ukraina di panggung internasional, perayaan ini mencerminkan komitmen Ukraina terhadap perdamaian, pendidikan, dan pelestarian budaya yang telah menjadi landasan bagi kontribusi Ukraina dalam arena global.
“Ukraina telah memainkan peran yang aktif dan konstruktif dalam mendukung misi dan nilai-nilai UNESCO yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, pendidikan, dan kerjasama lintas budaya di seluruh dunia,” tutur Vasyl Ivanovich Hamianin, Duta Besar Ukraina di Indonesia dalam keterangannya di media pada Senin (06/05/24)
Selama tujuh dekade keanggotaannya, Ukraina terus berperan aktif dalam memajukan misi UNESCO, termasuk dengan mengajukan banding kepada PBB untuk mendeklarasikan salah satu tahun sebagai Tahun Internasional Perlindungan, Pelestarian, dan Kebangkitan Warisan Budaya, yang didukung oleh Sidang Majelis Umum PBB ke-56.
Selain itu, negara tersebut menjadi bagian dari para pionir dalam peluncuran proyek tentang peran UNESCO dalam membangun tatanan ekonomi internasional baru, studi dan penyebaran budaya Slavia, dan berbagai inisiatif lainnya.
Selama periode 2021-2023 Ukraina telah berkontribusi dengan menjadi anggota beberapa badan kerja utama UNESCO, termasuk Komite Warisan Dunia, Dewan Eksekutif Komisi Oseanografi Antarpemerintah, dan berbagai komite antarpemerintah lainnya yang bertujuan untuk memajukan komunikasi internasional dan melindungi kekayaan budaya.
Ukraina juga memiliki situs budaya Kota Kuno Tauric Chersonese dan Chora yang berlokasi di Sevastopol, merupakan salah satu dari tujuh situs budaya yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, namun sayangnya hal tersebut terancam punah karena invasi Rusia terhadap Ukraina.
“Ukraina juga mengirimkan banyak pesan ke UNESCO tentang betapa terancamnya objek-objek yang berada di bawah naungan tanah air Ukraina, ini benar-benar masalah besar. Jika objek-objek itu hilang akan hilang selamanya dari peradaban, walau dapat dibangun kembali namun akan berbeda, fokus kami sekarang adalah melindungi nilai-nilai kebudayaan Ukraina dari ancaman invasi,” tambah Vasyl.
Vasyl juga menjelaskan walaupun dalam memperingati tonggak bersejarah ini, kita juga tidak boleh melupakan tantangan-tantangan yang masih dihadapi oleh Ukraina. Konsekuensi dari agresi militer penuh skala oleh Federasi Rusia tetap menjadi isu yang relevan bagi Ukraina, dengan Republik Otonom Krimea terus menjadi fokus perhatian.
Dalam momentum perayaan ini, sejalan dengan misi UNESCO, Kedutaan Besar Ukraina ingin menyatakan apresiasi yang mendalam terhadap kerjasama yang berkelanjutan antara Ukraina dan UNESCO, serta harapan semoga warisan budaya di negara tersebut bisa terus terjaga dengan adanya keadilan dan perdamaian. Ukraina juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung misi dan program-program organisasi ini di masa depan.
“Kami percaya bahwa hubungan Ukraina dengan UNESCO akan terus berkembang, dan memberikan manfaat yang besar bagi perdamaian, pendidikan, dan budaya di seluruh dunia, karena kerusakan objek budaya yang terjadi di Ukraina bukan hanya sebatas nilai-nilai Ukraina, tetapi merupakan nilai-nilai kemanusiaan, jadi kami akan terus berusaha melindungi sesuatu yang menjadi milik umat manusia. ” ungkap Vasyl.
(sra)